Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Banjir, Tanah di Sekitar Tanggul Lumpur Turun 60 Sentimeter Setiap Tahun

Kompas.com - 28/11/2017, 16:31 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com - Banjir di sekitar Jalan Raya Porong, Sidoarjo, disebut bencana rutin setiap tahun, karena wilayah itu merupakan daerah cekungan.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo menyebut, setiap tahun ada penurunan tanah 60 centimeter di daerah pusat semburan.

Kepala Satuan Kerja Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo, Amos Sangka, mengatakan, penurunan tanah khususnya terjadi di sekitar pusat semburan lumpur di bekas Desa Mindi, Kecamatan Porong, yang saat ini tergenang banjir.

"Setiap tahun penurunan tanah kami hitung antara 50-60 centimeter," katanya di lokasi banjir Porong Sidoarjo, Selasa (28/11/2017).

Setiap tahun juga, jalan raya Porong Sisoarjo dan rel kereta api terus ditinggikan untuk mengantisipasi dampak cekungan. Karena itu, dia tidak heran jika setiap tahun selalu ada banjir di jalan raya Porong.

"Kalau jalan raya sudah ada solusinya, yakni jalan arteri yang menyambung ke jalan tol, tapi kalau jalur kereta api yang masih dicarikan solusi. Karena tidak mungkin jalur kereta api itu belok-belok," ucapnya.

Baca juga : Banjir di Bawah Tanggul Lumpur Sidoarjo Capai 1 Meter

Selain karena penurunan tanah, banjir di jalan raya Porong menurutnya adalah banjir kiriman dari daerah lain seperi Kecamatan Prambon dan Tanggulangin. Sementara Sungai Ketapang, menurut dia, sudah tidak mampu menampung debit air karena curah hujan cukup tinggi.

Solusi sementara yang dilakukan pihaknya saat ini adalah menguras banjir dengan pompa besar. Air dibuang ke kolam lumpur, lalu dibuang ke laut melalui Sungai Porong.

Banjir di Jalan Raya Porong sendiri hari ini sudah mencapai ketinggian 1 meter. Akibatnya, jalan raya porong dan jalur kereta api yang melintas di sisi jalan raya Porong ditutup.

Kompas TV Banjir yang menggenangi ratusan rumah warga berangsur surut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com