Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Curi Sepeda Motor, Anak 11 Tahun Dianiaya hingga Babak Belur

Kompas.com - 27/11/2017, 13:38 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - MA (11), anak dari pasangan Syadripan dan Ita, warga Perumahan
Pondok Awal Indah Sekupang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memilih
mengurung diri di dalam rumahnya.

Meski mulai bisa bermain dengan adiknya, sekujur tubuhnya masih terlihat
lebam akibat dihajar oleh AN, tetangga sebelah perumahan korban. Akibat hal itu,
MA sudah tidak bersekolah selama tiga hari.

Kepada Kompas.com, MA mengaku kejadian ini berawal pada Sabtu siang lalu, saat dia
bermain di kompleks sebelah rumahnya. Namun, karena teman-temannya sedang istirahat,
akhirnya MA memilih bermain sendiri dan berjalan mengelilingi blok perumahan yang ada di
kompleks tersebut.

Hingga akhirnya MA berhenti di depan salah satu rumah, dan memilih untuk duduk di atas
sepeda motor milik AN. Namun naas, MA malah dituduh AN hendak mencuri sepeda motornya.

Tanpa basa-basi, AN menghajar MA hingga mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya dan
kedua giginya patah. Tidak sampai di situ, tangan MA juga dipelintir hingga terjatuh dan dadanya dihajar AN hingga susah bernapas.

Kejadian ini cepat diketahui warga sekitar, kemudian MA berhasil diselamatkan dan
dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Om itu tidak bertanya lagi, jadi datang langsung memukul saya. Setelah diselamatkan om
yang lain, baru om itu bilang saya hendak mencuri sepeda motornya," kata MA saat menceritakan kejadian yang dialaminya, Senin (27/11/2017).

MA mengaku, dari kejadian ini, dia masih mengeluh sakit di bagian dada dan kedua tangannya.

Baca juga: Aniaya Adik Ipar, Seorang Kakek Ditahan Polisi

Hal senada diungkapkan Ita, ibu korban yang mengaku kasus ini sudah dilaporkannya kepada pihak yang berwajib dan berharap agar bisa secepatnya ditindaklanjuti.

"Sudah saya laporkan ke Polsek Sekupang, bahkan anak saya sudah dimintai keterangan.
Namun, sampai saat ini pelaku juga belum dipanggil-panggil," ucap dia.

Ita mengaku saat ini anaknya enggan keluar dari rumah karena masih malu dengan teman-
temannya. Selain kondisinya yang tidak stabil, MA malu akibat diteriakkan maling dan dua gigi depannya patah.

Sementara itu, Kapolsek Sekupang Kompol Oji Fahroji yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Kepada Kompas.com, Oji mengaku, pihaknya masih mengejar pelaku.

"Pelaku saat ini tidak lagi berada di kediamannya di Perum Taman Dewi Fortuna, makanya anggota masih melakukan pengejaran," ujar dia.

Oji juga mengaku kasus ini tetap menjadi atensi karena menyangkut penganiayaan terhadap anak di bawah umur hingga mengakibatkan luka serius.

Kompas TV Polres Jakarta Barat sudah mengetahui motif penganiayaan yang menyebabkan kematian bocah lima tahun di Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com