LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil tiga hari terakhir ini semakin meluas.
Jika sebelumnya banjir hanya merendam tiga kecamatan yaitu Gunung Meriah, Simpang Kanan, dan Suro, kini banjir meluas ke dua kecamatan lainnya yaitu Singkohor dan Singkil.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil, Sulaiman merinci, hingga Jumat (10/11/2017) pukul 16.00 WIB, korban banjir mencapai 5.353 kepala keluarga atau 23.139 jiwa di lima kecamatan tersebut.
“Di Kecamatan Suro ada satu desa yaitu Desa Bulusema 95 kepala keluarga atau 500 jiwa terendam banjir. Mereka mengungsi ke rumah saudaranya,” kata Sulaiman.
(Baca juga : 7.000 Warga Aceh Singkil Terdampak Banjir)
Sedangkan di Kecamatan Simpang Kanan terdapat delapan desa yang terendam banjir yaitu Desa silatong, Ujung Limus, Lae Riman, Tanjung Mas, Cibubukan, Serasah, Lipat Kajang, dan Kain Golong. Di kecamatan ini tercatat 418 kepala keluarga dan 1.905 jiwa korban banjir.
Khusus di Kecamatan Singkohor hanya satu desa terendam banjir yaitu Desa Mukti Jaya dan tidak ada pengungsian.
(Baca juga : Sungai Keureuto Meluap, 10 Desa di Aceh Utara Desa Terendam Banjir)
Kecamatan Singkil menjadi yang terparah. Sebanyak 16 desa di kecamatan ini terendam banjir. Ke-16 desa tersebut yakni Desa Pea Bumbung, Teluk Rumbia, Rantau Gedang, dan Ujung Bawang.
Berikutnya Desa Takal Pasir, Pulo Sarok, Kilangan, Siti Ambia, Kuta Simboling, Suka Damai, Pemuka, Ujung, Pasar, Selok Aceh, Suka Makmur, dan Desa Teluk Ambun.
“Tim kita sudah menyiagakan dapur umum di sejumlah lokasi terparah terendam banjir,” kata Sulaiman.