Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo: TNI dan Polri Harus Mampu Bersinergi

Kompas.com - 02/11/2017, 19:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta para taruna Akademi TNI dan Polri untuk mewaspadai segala bentuk upaya pemecah belah TNI dan Polri saat mereka kembali bertugas di masyarakat.

Gatot menyebutkan, sebagai aparatur negara, terutama dalam kehidupan politik nasional, TNI dan Polri harus mampu membangun sinergi dan integritas dalam mengawal keutuhan bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Gatot dalam amanatnya saat memimpin upacara Wisuda Prajurit di Stadion Sapta Marga Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (2/11/2017).

"Waspadai bentuk-bentuk pemecah TNI dan Polri, terutama di kehidupan politik nasional. TNI dan Polri harus mampu bersinergi, berintegritas, netral dan konsentrasi pada fungsi menjaga serta memelihara stabilitas politik dan keamanan," kata Gatot.

Baca juga : Indonesia Desak AS Ungkap Alasan Tolak Kehadiran Gatot Nurmantyo

Gatot melanjutkan, taruna TNI dan Polri, ke depan harus mampu menjaga, memelihara, dan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dasar di setiap penugasan dimanapun berada.

Pendidikan dasar Akademi TNI dan Polri ditempuh para taruna selama tiga bulan di Resimen Chandradimuka Akmil Magelang. Di lembah Tidar itu, mereka dididik dan digembleng keprajuritan sebagai dasar menempuh jenjang pendidikan selanjutnya, di Akmil Magelang maupun Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

"Di sini, kalian dididik dan digembleng, itu bekal kalian tentang arti sebuah kebersamaan, kekompakan, kesetiakawanan, senasib seperjuangan. (Wisuda) ini bukan akhir pendidikan integrasi tapi awal kalian untuk melanjutkan pendidikan selama 9 bulan di Akmil dan Akpol," ucapnya.

Gatot mengatakan, tahun 2017 ini, Akademi TNI telah meluluskan sebanyak 716 orang taruna dan taruni. Mereka terdiri dari 230 taruna Akmil, 105 taruna Akademi Angkatan Laut, 100 taruna Akademi Angkatan Udara dan 281 taruna Akpol.

"Pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Kawah Chandradimuka ini untuk mengubah sikap hidup para pemuda dari sipil menjadi sosok TNI dan Polri,” sebutnya.

Dia mengatakan, pendidikan dasar keprajuritan tersebut memang berat dan sulit, tetapi bila dijalani secara disiplin, ikhlas, dan tekun akan dapat dilalui dengan mudah. "Agar mampu mengemban tugas negara, taruna harus ditempa dalam berbagai tahapan, ditempa lalu pematangan kepemimpinan secara bertahap dan berkelanjutan," imbuhnya.

Dari seluruh taruna dan taruni yang diwisuda itu, empat orang diantaranya berpredikat terbaik. Mereka adalah Aji Luqman Widodo dan Grace Ersi, dari Akademi TNI. Lalu, Hegar Gagah Anantaka dan Verren Vinayaka Deva, dari Akademi Kepolisian.

Kompas TV Panglima TNI mengaku kecewa karena sempat ditolak masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com