Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mual-mual Setelah Minum Obat Kaki Gajah, Orangtua Panik

Kompas.com - 27/10/2017, 17:14 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Belasan warga Desa Grong-grong, Desa Meunasah Alue Abe, dan Desa Meunasah Alue Itam Reudeup, dan Desa Meunasah Lhok Kareung Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Kamis (25/10/2017) sekitar pukul 17.00 WIB mendatangi Puskesmas Bukit Hagu, Lhoksukon. Mereka berduyun-duyun datang sambil menggendong tujuh murid SD Negeri 12 Lhoksukon.

Ketujuh murid itu yakni Ikram,Ridwan, Uli Aulia, M Reza, Aulia Ananda, Muksalmina, dan Amrullah. Para orang tua murid ini menduga anaknya keracunan setelah mengonsumsi pil anti kaki gajah yang diberikan petugas Puskesmas.

Mereka memprotes dan meminta Puskesmas bertanggung jawab atas obat itu. Suasana pun sedikit tegang. Sebanyak 20 polisi diturunkan mengamankan Puskesmas itu hingga tengah malam.

Kepala Puskesmas Bukit Hagu, Asnani membantah  ketujuh murid SD itu keracunan. Menurut dia, yang terjadi pada mereka merupakan efek samping yang ditimbulkan obat tersebut.

“Mereka hanya mual-mual dan kejang-kejang saja akibat efek samping dari obat pencegah kaki gajah itu. Tidak semua anak mengalami efek samping obat, ini hanya tujuh,” katanya, Jumat (27/10/2017).

Baca juga : Penyakit Kaki Gajah Tidak Akan Bisa Sembuh, Ini Cara Pencegahannya

Dia menduga, ketika mengonsumsi obat itu, ketujuh anak tersebut belum sarapan atau sudah makan jajanan lainnya namun bukan nasi. “Yang pasti bukan keracunan. Di Lhoksukon ini ada 16 sekolah dasar yang kita berikan, kemarin itu yang terakhir,”sebutnya

Menurut dia. obat yang diberikan itu berfungsi membunuh cacing, penyebab timbulnya penyakit kaki gajah.

Dia menyebutkan, pihaknya sudah memberikan sosialisasi sebelum pemberian obat.  “Sebelumnya sudah kita sosialisasi ke masyarakat. Ini program nasional 2015-2020, ini sudah tahun ketiga, pasti sudah kita sosialisasikan,” katanya.

Dia mengimbau masyarakat jangan panik bila melihat gejala paska minum obat anti gajah. “Datang saja ke Puskesmas biar kita tangani, terpenting jangan panik dan itu bukan keracunan,” ucap dia..

Sementara  Kapolsek Lhoksukon, AKP Teguh Yano Budi menyebutkan, peristiwa itu berawal saat dua petugas Puskesmas yaitu Cut Hermayani dan Khairunnisa membagikan pil anti kaki gajah itu ke seluruh murid di sekolah dasar tersebut.

Namun setelah meminum obat tersebut, sebagian murid mengeluhkan mual dan pusing. Sebagian lainnya bahkan sampai muntah.  Hal itu membuat orangtua menduga anak-anaknya keracunan setelah mengonsumsi obat dengan nama albendazole 400 mg dan diethylcarbamazine citrate 100 mg. Mereka pun berdatangan ke puskesmas, menanyakan hal itu.

“Kita datang mengamankan saja, agar tak terjadi hal-hal yang diinginkan. Setelah diobati, mereka sudah pulang lagi ke rumah masing-masing,” kata Teguh.

Kompas TV Pembagian obat dilakukan karena angka penderita kaki gajah tergolong tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com