Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bocah Tewas Usai Makan Daging Anjing

Kompas.com - 20/10/2017, 12:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Esau Nurak, siswa kelas tiga SD Kasih Karunia, Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas, usai makan daging anjing yang dibeli ayahnya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, bocah malang ini muntah-muntah dan mencret berulang kali.

Esau sempat dirawat di Puskesmas Oesao, namun lebih dahulu kembali ke rumahnya karena sudah sehat. Akan tetapi, Kamis petang tadi, korban tewas di rumahnya.

Dugaan keracunan ini sudah dirasakan oleh seluruh angota keluarga Martinus Nurak (45) tahun, usai menyantap daging anjing yang dijual tetangganya seharga Rp 50.000, pada Selasa (17/10/2017) lalu.

Baca juga: Pemerintah Swiss Didesak Kriminalkan Penyantap Daging Anjing dan Kucing

Dengan Uang Rp 50.000, Martinus membawa pulang kepala dan satu bagian tulang rusuk anjing. Daging anjing yang masih belum dibayar ini pun dimasak oleh Rosalina Sanam (35) sang istri dengan cara direbus dan ditambah bumbu.

“Saya hanya rebus taruh garam dan vetsin,”  ucap Rosalia kepada sejumlah wartawan di IGD RSUD Naibonat, Kamis (19/10/2017) kemarin.

Daging anjing rebus ini pun disantap seluruh angota keluarga berjumlah enam orang. Usai menyantapnya, seluruh anggota keluarga langsung mengalami muntah muntah dan mencret.

Kini Martinus dan Istriya Rosalina, Putri tertuanya Marselina (Kelas satu SMA), Agne (Kelas satu SMP) dan Anggun (5), kini masih dirawat intensif di IGD RSUD Naibonat.

Sementara itu Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Naibonat Ever mengatakan, satu keluarga tersebut diduga mengalami keracunan makanan. “Dari penuturan mereka, diduga gejala yang mereka alami akibat keracunan makanan, jadi kami memberikan penanganan medis untuk korban keracunan," katanya.

Untuk menyelidiki kasus ini, Polisi Polres Kupang mengumpulkan air minum dan bahan sisa makanan untuk dilakukan pengujian, guna memastikan penyebab mereka dirawat di rumah sakit.

Kompas TV Pemasukan negara dari sektor pariwisata terancam berkurang setelah muncul kasus konsumsi daging anjing di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com