Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wisatawan Umbar Tembakan Senapan Angin di Pantai Samas Bantul

Kompas.com - 16/10/2017, 09:24 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wisatawan di Pantai Samas, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terkena tembakan senapan angin yang dilakukan wisatawan lainnya pada Minggu (15/10/2017) petang. Polisi masih mengejar pelaku penembakan.

Kanit Reskrim Polsek Sanden, Aiptu Purwanto mengatakan, korban penembakan Ribut Ahmad Fauzan (53) warga Temanggung, Jawa Tengah, terkena tembakan senapan angin di pelipis mata kiri. Peristiwa itu bermula saat pelaku yang diduga warga Kulonprogo berinisial E berkunjung ke pantai Samas bersama keluarganya. Setelah parkir seorang keluarganya hampir tertabrak mobil, yang dikendarai wisatawan asal Temanggung, Jawa Tengah.

Lalu terjadi adu mulut dengan wisatawan lain. Pelaku lantas mengambil senjata angin laras panjang menembak. "Dia (Korban) tidak tahu apa-apa, tahunya ada peluru nyasar kena pelipis kiri. Korban kaget ada (darah) yang menetes di pelipis kirinya," katanya saat dihubungi Senin (16/10/2017).

Purwanto menambahkan, korban oleh wisatawan dan masyarakat lantas dibawa ke Puskesmas Sanden untuk mendapatkan perawatan. Karena lukanya hanya kecil tak dirawat, dan langsung diperbolehkan pulang. "Setelah dari puskesmas (korban) langsung pulang ke Temanggung, tidak membuat laporan," ujarnya.

Baca juga: Usai Tembak 2 Rekannya hingga Tewas, Anggota Brimob Bunuh Diri

Sementara pelaku yang meninggalkan pantai samas menuju ke pantai Goa Cemara Bantul. Di sana pun terjadi keributan dengan wisatawan lainnya, karena mobil yang kendarai E hampir menabrak sebuah mobil yang mengangkut wisatawan. Seorang wisatawan menjadi korban pemukulan.

"Salah satu rombongan atas nama Anggoro dipukul di bagian muka, dan korban melapor ke Polsek Sanden. Awalnya memang informasinya terjadi tembakan juga di Pantai Gua cemara, tetapi setelah kami cek korban kena pukulan,"ucapnya.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Sampai sekarang kami masih melakukan pengejaran," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com