PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pasangannya untuk maju di Pilkada Jawa Barat akan merupakan hasil keputusan koalisi yang mengusungnya. Saat ini dia terus melakukan pendekatan ke partai-partai lain untuk melakukan koalis dalam Pilkada Jabar 2018 mendatang.
"Kalau nama pasangan nanti akan muncul sesuai dengan hasil kesepakatan koalisi. Nah, kita sekarang terus berkomunikasi dengan partai lain untuk koalisi," katanya, di Purwakarta, Selasa (3/10/2017).
Mengenai nama-nama yang yang mempunyai elektabilitas tinggi termasuk dirinya, Dedi menilai hal tersebut akan membuat perhelatan Pilkada Jabar lebih berwarna. Sehingga, tiap nama dengan elektabilitas tertinggi sesuai survei bisa membuat gerbong koalisi untuk mencalonkan pasangannya masing-masing.
"Di Jabar kan ada tiga nama dengan elektabilitas tertinggi, terus partai-partai kan sudah berniat untuk membuat gerbong-gerbong koalisi. Jadi bisa saja di Pilgub nanti akan ada empat pasangan yang akan mendaftarkan diri," sebut dia.
Baca juga: Dedi Mulyadi Minta DPP Golkar Segera Terbitkan Surat Rekomendasi Maju Pilkada Jabar
Dedi menyebutkan, nama-nama yang mempunyai elektabilitas tinggi tersebut belum tentu tidak akan mau menjadi calon wakil gubernur. Mereka akan mencari gerbong koalisi dan mencari pasangannya untuk maju di Pilgub Jabar.
"Jadi kalau para tokoh dengan elektabilitas tinggi pasti tak mau menjadi calon wakil. Nah, tinggal bagaimana caranya membentuk koalisi. Saya pun sekarang sedang dalam tahapan itu, mengumpulkan partai untuk berkoalisi sesuai dengan perintah DPP Golkar," ucap dia.
Sebelumnya, Partai Golkar memutuskan mengusung kadernya, Dedi Mulyadi, pada Pilkada Jawa Barat 2018. Demikian diungkapkan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (2/10/2017) sore.
"Keputusannya, menugaskan Dedi untuk mencari partai politik untuk koalisi sekaligus mencari pasangannya," ujar Nurdin.
Sementara, apakah Dedi akan dicalonkan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur, belum diputuskan. Golkar masih melihat dinamikanya dan membebaskan Dedi untuk mencari sosok yang dinilai pas mendampinginya bertarung di Pilkada Jawa Barat.