Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Olah TKP Kasus Tewasnya 7 Orang Diduga Keracunan Gas Limbah Kardus Telur

Kompas.com - 01/10/2017, 21:54 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor bersama tim Puslabfor Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pabrik limbah kardus tray atau kardus kemasan telur yang menewasakan tujuh orang di Kampung Cibunar Kasdun, Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Minggu (1/10/2017).

Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky mengatakan, dalam olah TKP yang berlangsung selama enam jam itu, petugas mengambil beberapa sampel udara dan lumpur di dalam bak penampungan limbah kardus.

Dicky menyebut, sampel-sampel itu akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

"Petugas juga melakukan penetralisiran racun di lokasi," kata Dicky.

Dicky menambahkan, tujuh korban tewas yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati akan dipulangkan ke pihak keluarga masing-masing setelah dilakukan pemeriksaan.

"Rencananya hari ini jenazah dikembalikan untuk kemudian dikuburkan ke pihak keluarga," sambung Dicky.

Ia menambahkan, dari informasi aparat desa dan kecamatan setempat, pabrik tersebut belum memiliki izin lingkungan hidup dan industri.

Polisi akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengusut kasus tersebut dan dugaan tindakan pelanggaran perizinan.

Sebelumnya, tujuh orang ditemukan tewas di dalam bak penampungan limbah kardus trey atau kardus tempat telur, di Kampung Cibunar Kasdun, Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/9/2017).

Korban tewas diduga karena menghirup gas beracun yang berasal dari limbah kardus tersebut.

Tujuh korban tewas itu merupakan karyawan pabrik limbah dan warga yang hendak menolong.

Mereka adalah Mulyadi (19), Joko (30), Ade (40), Iwan (35), Dedi (45), Into (38), dan Samsuri (45).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com