Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapak Berlogo Palu Arit Disita dari Toko Peralatan "Outdoor"

Kompas.com - 26/09/2017, 20:57 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tiga buah kapak merk CCCP berlogo palu arit diamankan dari sebuah toko yang menjual peralatan outdoor di daerah Gondokusuman oleh aparat Koramil dan Polsek Gondokusuman.

Komandan Rayon Militer (Danramil) Gondokusuman Mayor Inf Ambar Tjahjana menuturkan, pada awalnya, Senin (25/9/2017), ada seseorang pemuda yang datang ke toko peralatan outdoor di daerah Gondokusuman. Saat di dalam toko, orang tersebut melihat kapak yang di sarungnya terdapat logo palu arit.

"Sekitar jam 11-an melapor ke Koramil Gondokusuman. Sebenarnya dia sudah pernah melihat saat membeli pisau sebelum Lebaran, hanya waktu itu tidak dihiraukan," kata Ambar saat ditemui, Selasa (26/9/2017).

Dari laporan tersebut, pihaknya lantas melakukan koordinasi dan mengecek langsung ke toko.

"Untuk pengembangan, saya berkoordinasi dengan intel, lalu dicek di sana dan benar ada. Untuk bukti, kapak di beli satu, lambang palu arit ada di sarungnya dan besinya," ujarnya.

(Baca juga: "Logo di Uang Baru Bukan Palu Arit")

Tjahjana menuturkan, dari bukti tersebut, pihaknya lantas berkoordinasi dengan Polsek Gondokusuman dan langsung mendatangi toko yang menjual peralatan outdoor tersebut.

"Kami temukan kapak yang ada logo palu arit dengan merk CCCP, itu merk dari Soviet. Yang di toko pelayannya, pemiliknya tidak ada di tempat," tuturnya.

Menurut dia, pemilik dari toko peralatan outdoor sudah datang ke Polsek Gondokusuman dan telah dimintai keterangan. Pemilik toko tidak ditahan, tetapi nanti akan dipanggil kembali jika dibutuhkan lagi keterangannya.

Dari keterangan yang diperoleh, toko peralatan outdoor tersebut sudah lama menjual kapak merk CCCP dengan logo palu arit. Toko tersebut juga memiliki beberapa cabang.

"Katanya membeli kapak ini dari daerah Jakarta," ucap Ambar.

Saat ini, lanjut dia, pengembangan masih terus dilakukan oleh Koramil dan kepolisian untuk mendalami motifnya.

"Saya mengapresiasi kepedulian warga masyarakat dan keberanian untuk segera melaporkan," pungkasnya.

 

 

Kompas TV Rizieq Shihab belum mau datang dan memilih pergi ke luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com