Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dalam Sejarahnya, Islam dan Politik Mustahil Dipisahkan"

Kompas.com - 30/08/2017, 18:23 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, jika melihat jejak sejarah nusantara dan dunia, Islam dan politik mustahil dipisahkan.

"Sejak kelahirannya, gerakan Islam merupakan entitas yang menjadi bagian dari kekuasaan politik atau dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan yang telah ada. Kompromi, persuasi, koalisi, oposisi, konsensus bahkan perang, merupakan bagian integral dalam perkembangan Islam," ujar Cak Imin dalam rilisnya, Rabu (30/8/2017).

Karena itu, Islam politik janganlah dimaknai sebagai hal negatif. Islam politik sama sekali tidak identik dengan fundamentalisme.

Ia menawarkan Islam rahmatan lilalamin sebagai konsep dan ideologi Islam politik yang wajib diturunkan ke dalam program kerja konkret bagi siapapun yang meyakininya. 

(Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Ada Pergeseran Makna Hijrah di Dunia Islam Saat Ini)

"Islam politik adalah Islam rahmatan lil alamin Islam untuk kemanusian" ucapnya.

Cak Imin mengatakan, ada dua hal prinsip dalam ideologi Islam rahmatan lil alamin, yakni kemanusiaan dan keadilan.

Kemanusiaan bermakna rasa belas kasih dan solidaritas kepada siapapun yang membutuhkan, apapun latar belakang agama, sosial, dan politiknya. Sementara keadilan bermakna penegakan hukum seadil-adilnya serta pemenuhan hak mendasar rakyat sesuai konstitusi.

"Maka, jangan lagi dikotomikan antara Pancasila dan Islam, kebangsaan dengan Islam. Ada dua kata, 'adil' dalam Pancasila dan ada satu kata 'kemanusiaan'. Sudah sejalan secara prinsipil dengan rahmatan lil alamin," ucapnya.

"Orang-orang yang mendikotomikan Islam dengan Kebangsaan adalah kaum tuna sejarah. Mereka pura-pura lupa bahwa perjuangan kemerdekaan banyak negara Asia Afrika, bahkan negaranya sendiri, adalah kolaborasi solid antara cinta pada Islam dan cinta pada tanah air," ungkapnya.

(Baca juga: Kabareskrim Akui Anggaran Polri Setahun Terkuras untuk Aksi Bela Islam)

Bangsa ini, sambung Cak Imin, berpikir keras menemukan jalan membumikan Pancasila. Karena itu harusnya, Pancasila dibumikan bukan dalam ruang hampa, namun dalam lingkup yang saat ini penuh problema. 

"Maka, prasyarat dasarnya perlu terus diperbaiki agar upaya membumikan bisa efektif," tuturnya.

Caranya, pertama, menegakkan hukum dan berikan keadilan. Kedua, menciptakan lapangan kerja dan pemenuhan hak dasar agar rakyat merasa terus punya harapan, harga diri, dan pikiran positif. Ketiga, teladan dari para pemimpin.

"Jika tiga prasyarat dasar ini bisa kita penuhi, membumikan Pancasila menjadi kerja yang lebih sederhana dan lebih mudah," tutupnya.

Kompas TV PKB Ajak Parpol Lain Dukung Perppu Pembubaran Ormas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com