TERNATE, KOMPAS.com - Tembok bagian selatan Benteng Oranje di Kota Ternate, Maluku Utara, runtuh. Tembok sepanjang 21,90 meter dan tinggi 5 meter lebih itu ambruk pada Minggu (20/8/2017) dini hari.
Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Provinsi Maluku Utara kini melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab runtuhnya tembok bersejarah tersebut.
“Kami sementara melakukan investigasi, dengan mengambil beberapa sampel material seperti batu, pasir, campuran semen dan sebagainya,” kata ketua tim investigasi, Iwaulina ST di lokasi runtuhnya dinding benteng, Senin (21/8/2017).
Baca juga: Tembok Tiang Penyangga Gedung ITB Runtuh, Lima Mahasiswa Terluka
Pihaknya sejauh ini belum berani mengambil kesimpulan penyebab runtuhnya benteng peninggalan kolonial Belanda itu sebelum investigasi selesai.
“Saya belum bisa katakan apa penyebabnya karena ini butuh investigasi. Tapi bisa dari faktor eksternal dan juga internal, seperti usia bangunan dan sebagainya,” kata Iwaulina lagi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, selain runtuh, sebagian tembok mengalami retak sekitar 100 meter yang sewaktu-waktu akan ikut runtuh.
Baca juga: Atap Sekolah di Bandung Runtuh, 3 Mobil Orangtua yang Sedang Tunggu Anak Hancur
Sementara di bagian bawah tembok benteng saat ini dilakukan pekerjaan saluran air yang merupakan bagian dari revitalisasi benteng Oranje yang saat ini dilakukan Pemerintah Kota Ternate dengan anggaran Rp 1,4 miliar lebih.