Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Sinetron di Ruang Tunggu RSUD Salatiga

Kompas.com - 16/08/2017, 06:46 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Biasanya, saat menunggu giliran periksa di polikinik rumah sakit, para pasien atau keluarga pasien disuguhi tontonan layar kaca untuk mengusir kejenuhan. Kebanyakan, saluran yang dipilih adalah saluran televisi yang menyuguhkan tontonan hiburan ataupun sinetron. Padahal banyak tontonan sinetron yang tidak mendidik.

Berangkat dari keprihatinan itu, Manajemen RSUD Kota Salatiga kembali melakukan inovasi untuk menghilangkan rasa jenuh pengunjung/pasien saat menunggu antrean berobat. Di tiap titik kumpul antrian disediakan TV Edukasi, utamanya di poliklinik dan bangsal.

Tayangan yang disajikan dalam TV Edukasi berupa konten kesehatan yang berfungsi mengedukasi para pasien dan pengunjung.

Kasubbag Pemasaran dan Humas RSUD Salatiga Renny Novita Sari menyebutkan, inovasi itu merupakan implementasi dari Kepmenkes Nomor 004 Tahun 2012 mengenai petunjuk teknis promosi kesehatan rumah sakit.

"Rumah sakit harus mampu memberi dan menyediakan fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan perorangan melalui paripurna dengan promotif, preventif, kreatif dan rehabilitativ berdasarkan UU 44 Tahun 2009," kata Renny di sela menemani sidak Direktur RSUD Salatiga dr. Agus Sunaryo, Selasa (15/8/2017) siang.

Baca juga: Bripda Yoga yang Dipukul Oknum TNI Pernah Main Sinetron Ganteng Ganteng Serigala

Renny mengungkapkan, pada tahap awal ini TV Edukasi RSUD Salatiga sudah membuat konten berjumlah 70 tayangan yang menampilkan acara mencegah penyakit dan dampaknya. Adapun jumlah televisi yang terpasang di ruang tunggu mencapai 16 unit. "Kalau di ruang rawat inap telah terpasang 158 perangkat TV Edukasi," ujarnya.

Direktur RSUD Salatiga dr. Agus Sunaryo menyambut baik dan mendukung program TV Edukasi tersebut. Pihaknya sengaja melakukan sidak kepada para pasien dan pengunjung RSUD untuk mengetahui respons terkait peluncuran TV Edukasi tersebut.

"Hasilnya disambut baik oleh mereka. Dibandingkan dengan siaran TV yang sebelumnya ada, TV Edukasi dianggap lebih bermanfaat dan mengusir kejenuhan," kata Agus.

Salah seorang pengunjung, Fitra yang sedang menunggu di ruang poli mengaku baru kali ini melihat tayangan kesehatan yang menarik. Ia menilai tayangan tersebut cukup informatif sehingga dirinya menjadi tahu tentang penyakit kaki gajah, diabetes dan juga beberapa penyakit lainnya. Selain itu ditampilkan pula bagaimana berlaku hidup bersih dan sehat.

"Yang lebih menyenangkan adalah tayangan dibuat menarik karena dibuat animasi dan disesuaikan dengan karakter anak-anak. Saya senang, daripada disetel sinetron," kata Fitra.

Kompas TV Cegah Penularan Virus Mers, Jemaah Diminta Jauhi Unta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com