ENDE, KOMPAS.com - Pertandingan final sepak bola El Tari Memorial Cup antara Perse Ende Kabupaten Ende dan PSN Ngada, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlangsung di Stadion Marilonga Ende, Rabu (9/8/2017) malam berlangsung ricuh.
Kapolres Ende AKBP Ardiyan Mustaqim mengatakan, kericuhan itu menyebabkan empat penonton dan satu polisi wanita terluka akibat terkena lemparan batu. Insiden itu juga mengakibatkan 10 penonton pingsan karena berdesakan.
"Penyebab kericuhan itu karena pemain PSN Ngada melakukan pemulukan terhadap salah seorang pemain tuan rumah Perse Ende. Karena tak terima, belasan ribu pendukung Perse Ende pun masuk ke lapangan dan terjadilah kericuhan," kata Ardiyan kepada Kompas.com, Kamis (10/7/2017).
Baca juga: 12 Orang Terluka akibat Kericuhan di Lapas Jambi
Dia menyebutkan, seorang anggota Polwan yang terluka bernama Yanthi Suratmah (28). Dia mengalami luka robek pada kepala bagian kiri akibat terkena lemparan batu.
Sementara empat orang lainnya yang terluka adalah penonton, yakni Aurelius Dodo (26), warga Mataloko, Bajawa, Kabupaten Ngada (luka di bagian kepala terkena lemparan batu); Dominikus A Ngeo (27), warga Bajawa, Ngada (luka robek di dahi terkena lemparan batu) dan; Markus Munda Maki Ghoa (35), warga Bajawa, Ngada (luka robek di telinga kiri terkena lemparan batu).
Lalu Maria Eliana Api (57), warga Kabupaten Ende (luka pada kaki bagian kanan terkena besi pagar besi saat lari keluar stadion).
Baca juga: Kapolda Papua Konsolidasi Keamanan Pasca-kericuhan Pilkada
Sementara itu, korban yang pingsan saat berdesakan masuk stadion sebanyak 10 orang yakni Indah, Sri wahyuni, Putri, Imran Ahmad, Quin, Sulastri, Vanti Mara, Putra, Nur Sahaba dan Sefrin Nongo.
"Korban yang luka setelah dirawat di rumah sakit tadi malam langsung diperbolehkan pulang ke rumah," katanya.