Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2017, 13:33 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sulaiman (38), warga Dusun Kanusuang, Desa Pulliwa, Kecamatan Bulo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tewas akibat dianiaya oleh tetangganya, Masdar (46), dengan parang, Sabtu (22/7/2017) kemarin.

Belum diketahui apa pemicu pembunuhan ini. Namun sejumlah keluarga korban menduga penganiayaan ini karena dendam lama antara pelaku dan korban. Hubungan bertetanga antara pelaku dan korban selama ini kurang harmonis.

Pembunuhan ini berawal saat Sulaiman hendak pergi kebun miliknya untuk mencari makanan ternak. Namun di tengah jalan, korban berpapasan dengan pelaku Masdar. Hingga akhirnya terjadi cekcok.

Baca juga: Pemuda Asal Bima Ini Tewas Dibunuh 10 Orang Karena Dendam Lama

Pelaku langsung menebas korban dengan parang yang mengakibatkan korban jatuh bersimpah darah. Sementara salah satu anak korban yang menjadi saksi mata pembunuhan terhadap ayah lari dan melaporkan kejadian itu kepada keluarga dan tetangganya.

Korban yang mengalamu luka parah akibat tebasan parang di sekujur tubuhnya. Korban meninggal karena kehabisan darah.

Istri dan anak korban yang menyaksikan ayahnya sudah tak bernyawa tampak tak kuasa menahan tangis. Bahkan salah satu anaknya seorang perempuan berkali-kali pingsan.

Nur Intan, istri korban mengaku tidak tahu menahu apa pemicunya hingga suaminya diserang tersangka. Namun Intan menduga pelaku nekat menghabisi nyawa suaminya karena dendam lama.

“Saya belum tahu apa-apa penyebbanya, sebelumnya tidak ada persoalan, tiba-tiba kita dapat kabar kalau dia dibunuh,” tutur Intan yang kini cemas memikirkan keselamatan dan masa depan lima anaknya yang sebagain masih kecil.

Kapolres Polewali Mandar AKBP Hanny Andhika SIP SIK yang melayat ke rumah duka menyebutkan, pelaku didiga membunuh korban karena dendam lama. Pelaku dan korban sebelumnya diketahui pernah terlibat cekcok.

“Motifnya masih kita selidiki, namun diduga pemicu pembunuhan dua warga bertetangga ini karena masalah dendam lama. Korban diduga meninggal dunia karena kehabisan darah di lokasi kejadian,” jelas Kapolres.

Baca juga: Diduga Cemburu, Perempuan Hamil Ini Dibunuh Kekasihnya

Sementara pelaku pembunuhan Minggu (23/7/2017) pagi ini telah diamankan petugas di kantor Polres Polewali Mandar untuk menjalani pemeirksaan lanjutan.

Hingga kini ini, puluhan aparat dari Polres Polewali Mandar masih disiagkan di lokasi kejadian. Polisi mengamankan rumah korban dan rumah pelaku untuk mengantisipasi keributan antar-kedua belah pihak.

Kompas TV Sang ayah tega menghabisi nyawa keduanya, lantaran impitan ekonomi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com