Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tagih Utang Adat, Antonius Dibacok Iparnya

Kompas.com - 04/07/2017, 18:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Gara-gara ingin menagih utang adat, Antonius Suares Martins (40), warga Trans Fohoema Raimaten, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibacok parang oleh kakak iparnya berinisial DM.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah NTT, Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, akibat dibacok di bagian kepala, Antonius Martins langsung tidak sadarkan diri.

"Peristiwa terjadi tadi malam, sehingga Kepolisian Resor Belu usai menerima laporan dari masyarakat, langsung berangkat ke lokasi dan membekuk pelaku," kata Jules kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2017).

Peristiwa ini, lanjut Jules, bermula saat korban bersama istrinya Rosa Tapoli, datang ke rumah DM untuk menagih utang adat yang hingga kini belum dilunasi DM.

(Baca juga: Kisruh soal Utang, 3 Orang Tewas Saat Pesta Adat)

 

“Ceritanya korban pernah memasukkan adat saat acara Koremetan (acara pelepasan kain hitam dari keluarga yang berduka), yang sebenarnya adalah tanggungan pelaku saat itu. Dari keluarga besar DM sendiri, janji untuk balas kembali dengan seekor sapi, namun sampai saat ini belum dilunasi” jelas Jules.

Karena janji tersebut belum juga ditepati, korban dan istrinya pergi menagih. Pelaku pun tidak terima dan terjadilah penganiayaan tersebut.

Melihat suaminya tergeletak di tanah dalam posisi tidak sadarkan diri, Rosa Tapoli langsung memanggil tetangga sekitar. Ia meminta pertolongan dan menghubungi Kepolisian Resor Belu.

Setelah mendapat laporan itu, polisi lalu turun langsung ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

(Baca juga: Pukul Warga Dayak, Oknum Perwira TNI AU Disidang Adat)

"Beruntung korban segera dilarikan ke rumah sakit, karena kalau terlambat bisa-bisa meninggal akibat kehabisan darah," ungkap Jules.

Jules mengatakan, DM yang bekerja sebagai petani, saat ini mendekam di sel tahanan Polres Belu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sedangkan korban Antonius Martins masih di rawat di RSUD Atambua.

"Korban masih harus dirawat dan ada 11 jahitan di kepala bagian atas karena hantaman parang milik pelaku. Kasus ini tetap Kita dalami untuk bisa mengetahui secara pasti motif peristiwa tersebut," tutup Jules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com