Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pekalongan Ingin Hidupkan Kembali Bandara Zaman Belanda

Kompas.com - 02/05/2017, 22:53 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, Asip Kholbihi mengaku membuat tim khusus untuk mengkaji keberadaan bekas bandar udara (bandara) pada masa penjajahan Belanda di Kecamatan Kesesi.

Sebelumnya warga menemukan lahan 25 hektare yang diduga bekas landasan pesawat. Temuan lahan yang tertutupi semak dan rerumputan ini pun kemudian ditindaklanjuti Pemkab Pekalongan.

Asip pun bertekad menghidupkan kembali bandara itu. Sebab menurutnya, di Pantura, dari Cirebon hingga Semarang tidak ada bandara.

"Pekalongan itu pendapatannya dari pengolahan industri dan perdagangan, perekonomian dari situ. Oleh karena itu warga membutuhkan sarana transportasi lebih cepat," tutur Asip, Selasa (2/5/2017).

Bupati Asip menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas bandara yang ada di Pekalongan. Pada pertemuan dengan Dirjen Perhubungan udara, Bupati mengaku mendapatkan sinyal positif untuk pihaknya mendirikan bandara.

"Saya juga bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, beliau juga memberikan sinyal positif. Karena menurut presiden Pantura lebih baik ada (memiliki) salah satu bandara," tambah dia.

Namun, pembangunan bandara ini belum masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tingkat nasional tahun 2018.

Karena itu pihaknya terus bekerja agar pembangunan bandara kembali dilakukan termasuk mengusulkan anggaran ke provinsi tahun 2018.

"Semoga terlaksana secepatnya. Ada keunikan di bandara zaman penjajahan Belanda yang ditemukan di Kecamatan Kesesi. Jadi menurut warga, dari mulut ke mulut atau tutur tinular bahkan dulu Ratu Wilhelmina pernah mendarat disitu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com