Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dibohongi Saat Berkunjung, Mentan Minta Pegawai Gudang Bulog Diberhentikan

Kompas.com - 30/03/2017, 17:28 WIB

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku kecewa saat meninjau Kompleks Gudang Triyagan milik Perum Bulog karena salah satu mesin penggilingan dan pemanas padinya tidak beroperasi.

Padahal, lanjut dia, saat ini pemerintah sedang gencar melakukan penyerapan atau pembelian gabah.

"Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa mengganggu penyerapan gabah yang pada akhirnya mengganggu ketahanan pangan nasional," kata Amran di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (30/3/2017).

Hal tersebut disampaikannya saat melakulan sidak ke sejumlah gudang Divre Bulog untuk mengetahui serapan gabah milik petani.

Dalam kunjungan Mentan, kepala dan staf gudang mengatakan bahwa mesin pengering gabah tidak beroperasi satu minggu. Tetapi Amran tidak mempercayai begitu saja dan langsung melihat lokasi mesin.

Di situ, dia menemukan bangunan mesin pengering dengan banyak sarang laba-laba sehingga disimpulkan mesin itu sudah lama tak beroperasi.

"Saya memastikan bahwa mesin ini sudah lebih dari sebulan tidak beroperasi sehingga menyebabkan penggilingan gabah menjadi beras tak optimal," katanya.

Merasa dibohongi oleh pengurus gudang, Mentan tak bisa menahan kecewa dan minta mereka dipindahtugaskan atau diberhentikan.

"Saya minta kepada direktur SDM Perum Bulog untuk menindak petugas gudang yang tidak bekerja optimal dan sudah saya telepon," kata Amran.

Jika dioptimalkan, lanjut dia, mesin pengering bisa dioperasikan selama dua shift apalagi saat ini panen sedang berlangsung.

Dalam sidak tersebut, Amran juga masih menemukan adanya truk pengangkut beras yang antre terlalu lama hingga dua hari sehingga distribusi ke pasar atau konsumen menjadi terlambat.

"Truk pengangkut beras tak boleh terlalu lama antre. Harus kami carikan solusinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com