Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Solusi Jangka Pendek Banjir Rancaekek

Kompas.com - 22/03/2017, 18:33 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah menyediakan mesin pompa penyedot air selama 24 jam di kawasan Rancaekek. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir Rancaekek.

"Hasil rapat (dengan Polda Jabar), rekomendasi ini untuk mengatasi banjir yang kerap berulang di Rancaekek, serta akibat kemacetan yang ditimbulkan. Solusi untuk jangka pendek,” ujar Sekretaris Daerah Iwa Karniwa saat dihubungi Rabu (22/3/2017).

Iwa menjelaskan, banjir Rancaekek kerap berulang karena debit air sungai meningkat. Akibatnya, air meluap hingga ke jalan dan menghambat arus lalu lintas. Terakhir pada Senin (20/3/2017), banjir membuat kemacetan panjang hingga 7 kilometer selama 12 jam.

Iwa memastikan, pompa yang disiagakan akan dioperasikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Solusi jangka pendek ini bersifat sementara karena proses penuntasan banjir yang dilakukan BBWS dan pemerintah daerah bertumpu pada penanganan struktural yang telah dilaksanakan secara bertahap sejak 2016 lalu.

“BBWS sejak 2016 tengah membebaskan lahan Sungai Cikijing, Sungai Cimande dan Citarum hulu seluas 53 hektar, diproyeksikan tuntas 2018,” katanya.

Rehabilitasi sungai yang dilakukan BBWS diharapkan bisa mencegah air turun ke jalan. Untuk membebaskan lahan, BBWS Citarum sudah mengalokasikan dana Rp 220 miliar dari APBN.

“Selanjutnya akan dilaksanakan konstruksi di Sungai Cikijing, Citarik, Cimande dan Cikeruh,” tuturnya.

Upaya ini menurutnya berbarengan dengan revitalisasi Sungai Cikijing yang juga tengah dilakukan PT Kahatex. Dari mulai membongkar bangunan illegal hingga melakukan revitalisasi dengan pengawasan yang dilakukan Kementerian PUPR.

“PUPR membantu perbaikan drainase jalan raya hingga revitalisasi jembatan Cikijing,” ujarnya.

Seluruh upaya ini ditargetkan tuntas pada 2018 mendatang. Pemprov sendiri dalam penanganan ini ikut melakukan pengendalian non struktural lewat penataan tata ruang.

Selain itu Pemkab Sumedang dan Pemkab Bandung didorong untuk terus membuat sumur imbuhan komunal.

"Kami juga mengimbau warga dan PKL di wilayah tersebut untuk menjaga saluran air dengan tidak membuang sampah ke saluran air," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com