Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ususnya Bocor, Sri Rabitah Dirujuk ke RS Sanglah

Kompas.com - 09/03/2017, 23:07 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Sri Rabitah (25), mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, Bali, Kamis (9/3/2017).

Kuasa hukum Sri Rabitah, M Saleh mengatakan, Rabitah dibawa ke RS Sanglah karena dari hasil pemeriksaan CT scan didapat informasi bahwa Rabitah mempunyai beberapa penyakit komplikasi yang perlu ditangani oleh konsultan khusus.

"Harus ditangani konsultan khusus, dimana itu tidak ada di rumah sakit sini atau di NTB," kata Saleh.

Rabitah dirujuk dari RS Biomedika ke RS Sanglah, Bali, menggunakan mobil ambulans bersama petugas medis dan pendamping.

Saleh mengatakan, menurut keterangan dokter, Rabitah diduga mengalami kebocoran pada usus. Selain itu, ditemukan beberapa cairan di dalam perut Rabitah.

"Di rumah sakit ini termasuk beberapa rumah sakit di Mataram itu tidak pernah menemukan hal-hal seperti ini, oleh sebab itu rujukan Sanglah menjadi alternatif," kata Saleh.

Baca juga: Kuasa Hukum Temukan Kejanggalan dalam Kasus Sri Rabitah

Saleh menambahkan, sebelum berangkat menjadi TKI, Rabitah tidak sakit. Rabitah mengaku mulai sakit-sakitan seusai menjalani operasi yang diduga dilakukan di Qatar pada tahun 2014, saat bekerja menjadi TKI.

Saleh mengatakan, dia bersama tim pendamping tetap percaya bahwa apa yang diceritakan oleh Sri Rabitah itu tidak bohong.

"Terbukti misalnya dari awal bahwa dia ada operasi di Qatar, kita mendapatkan bukti itu. Ada proses dia dimasukan di suatu ruangan, dan itu tidak dibantah oleh rumah sakit Qatar. Hanya kita menunggu waktu bagaimana kita menguji bahwa apa yang diderita oleh Rabitah bisa dibuktikan secara medis," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com