Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyamar Jadi Santriwati, Seorang Mahasiswa Nyaris Dihakimi Massa

Kompas.com - 07/03/2017, 07:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com -  Nasrul Ulum (18), seorang mahasiswa di Salatiga nekad menyamar menjadi seorang santriwati di sebuah pondok pesantren di kota itu.

Warga Bergas, Kabupaten Semarang itu sempat berbaur dengan para santriwati dan menginap di asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Kelurahan Puluhan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Kedoknya terbongkar usai shalat subuh berjamaah.

“Kejadiannya minggu jam 04.30, setelah shalat subuh berjamaah. Baru saat itu para santri curiga dan ternyata benar, saat mukena dibuka, ternyata dia adalah seorang pria," kata Kapolsek Sidorejo AKP Jumaeri saat dikonfirmasi Senin (6/3/2017) malam.

Kisahnya dimulai pada Sabtu malam, pelaku sudah berada di masjid As Syarqowi yang ada di kompleks pesantren sambil mengamati keadaan sekelilingnya. Saat kondisinya sepi, Nasrul menyelinap ke asrama putri dan sempat beristirahat disana.

Aksinya terbilang lancar karena dia menyamar menjadi perempuan dengan mengenakan mukena yang ia ambil dari masjid. Semua berjalan normal, hingga selepas shalat subuh berjamaah Minggu 96/3/2017) di masjid pondok usai.

Namun, ada santriwati yang curiga terhadap Nasrul dengan segala gerak-geriknya. Saat diminta membuka mukenanya, terbongkarlah kedok Nasrul.

Sontak seisi pondok yang berada di Jalan Blotongan Nomor 164 Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga itu mendadak heboh. Para santri dan warga setempat yang kebetulan turut shalat subuh berjamaah pun sempat emosi.

"Pelaku hampir saja dimassa warga setempat,” kata Jumaeri.

Beruntung, saat kejadian itu ada Bhabinkamtibmas kelurahan setempat, sehingga Nasrul bisa dievakuasi dari tempat kejadian. Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Salatiga itu lantas digelandang ke Kantor Polsek Sidorejo untuk dimintai keterangan.

Kepada penyidik pelaku mengaku sudah berada di kompleks pondok pada Sabtu malam. Ia menyusup masuk ke kamar santriwati setelah tahu kondisinya sepi. Dengan mengenakan mukena, dia dengan leluasa membaur bersama santriwati di sana bahkan sempat beristirahat di area asrama putri.

"Hingga akhirnya dia bangun untuk menjalankan ibadah salat subuh berjamaah, dan baru ketahuan setelah shalat," ujarnya.  

Saat dimintai keterangan itulah terungkap alasan Nasrul menyaru menjadi perempuan dan masuk ke asrama santriwati. Pelaku mengaku mempunyai kelainan seksual yakni ketertarikan dengan sesama jenis. Dengan menyamar sebagai santriwati, dia berharap bisa memikat hati lelaki yang menjadi santri di ponpes tersebut.

"Orangtuanya juga mengakui jika Nasrul sejak kecil sudah memiliki kelainan menyukai sesama jenis dan sering berdandan seperti perempuan," ucapnya.

Lantaran tidak ditemukan adanya unsur tindak pidana, pelaku saat ini sudah dipulangkan ke rumah orangtuanya.

"Kami sudah minta kepada orangtuanya agar memberikan pemahaman, jangan mengulang lagi perbuatannya," kata Jumaeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com