Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Maluku Orang Bisa Belajar tentang Kerukunan

Kompas.com - 24/02/2017, 16:57 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan, upaya berbagai elemen masyarakat untuk membangun kembali Maluku pasca-konflik kemanusiaan beberapa tahun lalu, kini telah membuahkan hasil. Maluku kini telah bertransformasi menjadi salah satu daerah yang paling rukun di Indonesia.

Berdasarkan indeks kerukunan umat beragama, Maluku menempati urutan ketiga provinsi paling rukun di Tanah Air.

“Berdasarkan success story pembangunan perdamaian pasca-konflik 1999, kini Maluku sudah bertransformasi menjadi salah satu daerah yang paling rukun di Indonesia, selain Bali dan NTT,” ucap Said saat menyampaikan sambutan di acara Tanwir Muhamadiyah di Gedung Islamic Centre Ambon, Jumat (24/2/2017).

Dia menyebutkan, pihaknya terus mengembangkan daerah itu untuk menjadi laboratorium sosial keagamaan yang diharapkan akan menjadi contoh kerukunan umat beragama di Indoensia.

“Sehingga dari Maluku orang bisa belajar bagaimana membangun dialog dan kerukunan umat beragama. Sebagaimana tercermin dalam ungkapan luhur orang Maluku, Potong di kuku rasa di daging, ale rasa Beta rasa, dan sagu salempeng di bagi dua,”ucapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Said, Pemerintah Provinsi Maluku telah membangun sejumlah pusat keagamaan, seperti Islamic Centre, Kristiani Centre, Buddha Centre, dan Hindu Centre, dengan harapan dari sana keadaban agama-agama bisa dikembangkan.

“Selain itu, kami juga akan membangun perkampungan multietnis dan multirelijius sebagai Baeleo atau rumah bersama untuk belajar saling memahami, saling mempercayai, saling menghargai, saling mencintai, saling membanggakan, saling menopang, dan saling menghidupi," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com