Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pasangan Calon Bentrok dengan Polisi, Lima Orang Terluka

Kompas.com - 23/02/2017, 05:31 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Pendukung pasangan calon Muhamad Faisal-Hasniwat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan kantor KPU Buton Selatan, Rabu (22/2/2017).

Bentrokan terjadi ketika polisi membubarkan ratusan warga yang melemparkan botol minuman ke kantor KPU Buton Selatan.

Akibat bentrokan tersebut, lima orang pengunjuk rasa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka karena terkena tembakan gas air mata.

Unjuk rasa awalnya berjalan dengan damai. Ratusan warga ini bergerak dari posko kemenangan paslon Muhamad Faisal-Hasniwati menuju ke kantor Panwaslu Buton Selatan.

Di depan kantor Panwaslu, sempat terjadi insiden pelemparan botol minuman ke arah gedung panwaslu. Namun situasi bisa diamankan oleh sebagian pengunjuk rasa sendiri dan pihak kepolisian.

Massa pun kembali bergerak menuju ke gedung KPU Buton Selatan dengan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.

Ratusan pengunjuk rasa kembali melemparkan botol minuman dan benda lainnya ke kantor KPU. Bentrokan pun tak terhindarkan, polisi mengeluarkan tembakan peringatan dan kemudian mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa.

Massa pun akhirnya lari mundur menyelamatkan diri. Lima orang terkena tembakan gas air mata di bagian wajah, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Kota Baubau. Sementara empat orang dari para pengunjuk rasa diamankan pihak kepolisian.

Selain itu, aparat kepolisian juga memasuki SMP Negeri 1 Batauga dan memegang seorang siswa SMP yang diduga merekam tindakan aparat kepolisian saat membubarkan aksi pengunjuk rasa.

Arifin Diko, penasihat hukum paslon Muhammad Faisal-Hasniwati, mengatakan, tindakan represif yang dilakukan polisi dinilainya brutal dan sewenang-wenang. Ia mengancam dan akan melaporkan tindakan kepolisian itu langsung ke Irwarsu Pusat.

"Karena ini tidak manusiawi dan sangat tidak berdasar kalau persoalan kemasan air mineral yang dilepas ke atas kemudian mereka menanggapi atau menjawabnya dengan tembakan apapun bentuknya, gas air mata atau peluru hampa," kata Arifin.

Pihaknya saat ini sedang mengumpulkan bukti berupa rekaman video untuk melaporkan kasus itu ke Propam pusat.

Sementara itu, Wakapolres Buton, Kompol Totok H, menegaskan pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai protap dan tidak langsung menurunkan Brimob untuk membubarkan massa.

Totok mempersilakan jika ada yang mau melaporkan tindakan aparat, sebab semua ada jalur hukumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com