Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaligrafi pada "Styrofoam" Bekas, Goresan Para Santri dari Hati

Kompas.com - 21/02/2017, 12:54 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Sejumlah santri tengah melukis huruf kaligrafi di atas styrofoam, sore itu. Mereka menggoreskan kuas dengan cat berwarna-warni membuat karya seni kaligrafi berupa tulisan Al Quran dengan teliti, sepenuh hati.

Sesekali, Ustaz Hadi Arka, pengasuh sanggar seni di Pondok Pesantren Al Ittifaiqiah Indralaya yang berlokasi di Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ini memberi pengarahan dan koreksi terhadap para santri.

Bahan dasar yang dipakai adalah styrofoam bekas yang diperoleh dari sisa-sisa pabrik atau barang elektronik, berbeda dengan kaligrafi yang biasanya dilukis di atas kanvas berbahan kulit.

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com Para santri tengah melukis kaligrafi di atas streofoam bekas di galeri Pondok Pesantren Aal Ittifaqiah Indralaya
Wahyu Pratama, salah seorang santri di yang mengikuti kelas melukis kaligrafi tersebut mengatakan, dia tertarik ikut kegiatan seni melukis kaligrafi karena bisa membuat huruf Al Quran terlihat lebih indah dan menarik.

“Awal belajar memang sulit terutama membuat lekak-lekuk hurupnya. Namun, semakin sering latihan semakin mudah, saya tertarik belajar karena membuat tulisan alquran menjadi lebih indah,” katanya.

Hadi mengatakan, sanggar seni ini sudah berdiri selama 12 tahun dengan tujuan menampung santri yang mempunyai bakat seni, terutama seni kaligrafi.

“Ada 250 santri dari tingkat tsanawiyah dan aliyah yang bergabung di sanggar seni ini,” katanya.

Hadi menambahkan, pemilihan bahan baku styrofoam bekas selain murah dan mudah dapat, hal itu juga merupakan bentuk dari kepedulian pondok pesantren Al ittifaqiah terhadap lingkungan.

“Selain dari, streofoam santri juga kita ajarkan melukis di atas bamboo, potongan pipa paralon bekas dan barang bekas lainnya yang bisa dijadikan media lukis,” katanya.

Hasil karya santri pondok pesantren itu dipajang di dinding galeri seni pondok pesantren. sendiri sudah banyak yang terjual dengan kisaran harga dari Rp 100.000 hingga Rp 3 juta. Pembelinya kebanyakan para pelajar sekolah lain yang berkunjung ke galeri dan tamu-tamu pondok pesantren yang datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com