Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsoran Menutup Sungai, Sawah dan Permukiman Warga Terancam Banjir

Kompas.com - 08/02/2017, 22:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah tebing setinggi 15 meter di Desa Kalikurmo, kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, longsor hingga menutupi aliran Sungai Kalikurmo, Rabu (8/2/2017) dini hari.

Aliran sungai itu meluap ke lahan milik warga dan hampir mengenai jalan. Warga khawatir akan terjadi banjir bila hujan turun terus-menerus.

Sebelum longsor, kawasan tersebut diterpa hujan berintensitas tinggi selama dua hari berturut-turut.

Material longsor berupa tanah dan bebatuan setebal 3 meter tersebut membendung aliran sungai.

Seorang warga, Dwi Lestiono, mengatakan bahwa tebing yang longsor masuk wilayah Desa Sambirejo. Namun, luncuran material longsor menutup Sungai Kalikurmo di Desa Kalikurmo.

Lahan yang longsor tersebut merupakan tanah milik Perhutani.

"Yang sekarang terjadi, air dari hulu naik ke lahan milik warga menghindari tumpukan material longsor," kata Dwi.

Perangkat Desa Sambirejo, Khoirul Anam, mengatakan bahwa ancaman banjir pascalongsor itu dapat berdampak langsung pada area pertanian di sekitarnya.

Namun, warga kedua desa merasa was-was sebab sewaktu-waktu ratusan rumah warga di sekitarnya kebanjiran apabila sungai meluap.

Menurut Anam, hingga kini pemerintah setempat belum mengambil tindakan untuk menangani longsor tersebut karena lokasinya sulit dijangaku.

"Kita hanya bisa memantau lokasi dan gerakan longsor susulan. Kami berharap ada penanganan ataupun solusi dari pihak terkait," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait menyusul lokasi longsor adalah tanah milik Perhutani.

"Penanganannya menunggu hasil koordinasi dengan Perhutani. Kasusnya sama seperti longsor di Kandangan Bawen yang statusnya milik PTPN IX," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com