Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Puluhan Kapal Penumpang di Baubau Dilarang Berlayar

Kompas.com - 31/01/2017, 19:10 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan (KUPP) Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melarang semua kapal kayu penumpang dan barang untuk berlayar. Larangan ini disebabkan cuaca buruk yang melanda Kota Baubau.

“Nakhoda sudah diimbau, semua ditunda keberangkatan sampai ada informasi dari BMKG yang sudah kondusif, karena cuaca buruk sampai tanggal 1 februari dari BMKG,” kata Kepala KUPP Murhum Baubau, Marlen Manurung, Selasa (31/1/2017).

Ia mengatakan, banyak kapal yang ditunda keberangkatannya. Baik dari daerah kepulauan menuju ke Kota Baubau maupun kapal yang akan hendak berlayar meninggalkan Kota Baubau.

Untuk penumpang, sebut dia, ada kapal Pelni Jetliner yang bisa mengakomodasi penumpang hingga daerah tujuan.

“Dari Binongko itu ada empat kapal tujuan jembatan batu Kota Baubau, ditunda keberangkatannya. Lalu dari Tomia ada tiga kapal. Satu kapal ke Baubau tunda keberangkatan. Kapal ke Kaledupa dan Pasarwajo kita tunda keberangkatannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, kapal yang dilarang tersebut adalah kapal kayu dengan kapasitas 60 orang penumpang hingga 100 orang penumpang.

Marlen mengatakan, penundaaan keberangkatan pelayaran ini sudah dua hari dilakukan, karena informasi yang ia peroleh ketinggian ombak masih berkisar 1,5 meter sampai 3 meter. Selain itu juga kecepatan angin juga mencapai sekitar 10 - 25 knot.

“Ini yang sangat berbahaya sekali. Kami sudah megimbau dari jauh hari agar penumpang menunda keberangkatan apabila cuaca tidak memungkinkan,” ucap Marlen.

Selain itu, Marlen juga menekankan agar semua kapal tersebut dilengkapi dengan alat keselamatan kapal.

“Apabila tidak lengkap, kami tidak berangkatkan termasuk alat komunikasi harus hidup, apabila tidak ada alat komuikasi kami tidak berangkatkan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com