Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Banjir Bandang di Kuningan, Kasus Pertama Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 23/01/2017, 12:49 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda tujuh desa di Kabupaten Kuningan akibat meluapnya Sungai Cijangkelok di Desa Cibingbin disebut sebagai kasus pertama sepanjang sejarah.

"Ini pertama kalinya. Malah Cibingbin itu daerah yang kurang air," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Haryadi, saat dihubungi Senin (22/1/2017).

Haryadi mengungkapkan, banjir bandang kemarin disebabkan karena beberapa faktor. Pertama, intensitas hujan yang tinggi. Kedua, salah satu saluran air berupa transporter mengalami kerusakan.

"Teknisnya bisa tanya ke instansi terkait. Tadi saya dapat informasi dari PSDA, salurannya ada yang rusak," tuturnya.

Sebagian lokasi yang terendam banjir, lanjut Haryadi, berada di dataran tinggi. Karenanya, banjir bandang yang terjadi lebih disebabkan adanya kerusukan saluran. Namun itu bagian dari instansi lain karena dirinya mengurusi masalah manusia.

"Ditambah kemarin intensitas hujannya tinggi," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada. Walaupun berdasarkan perkiraan cuaca, intensitas hujan hari ini ringan.

"Listrik masih dipadamkan. Sekarang pembersihan dan pendataan sisa-sisa banjir," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, tujuh desa di Kabupaten Kuningan terendam banjir setinggi satu meter akibat luapan Sungai Cijangkelok, di Desa Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Ketujuh desa yang terendam banjir di antaranya Desa Cibingvin, Cisaat, Dukuh Badag, Bantar Panjang, Sindang Jawa, dan Sukaharja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com