Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Jembatan Akses Masuk Diterjang Banjir, Wisata Curug Benowo Ditutup

Kompas.com - 22/01/2017, 23:21 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Obyek wisata air terjun Curug Benowo, desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sudah dua hari ditutup untuk umum, menyusul banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada Jumat (20/1/2019).

Akibat terjangan banjir bandang tersebut, sedikitnya 12 jembatan kayu yang mengakses ke Curug Benowo dan Curug Lawe rusak.

Selain itu, debit air yang tinggi mengakibatkan batu-batu besar terbawa arus hingga mengenai 3 warung yang ada dikawasan tersebut.

Kades Kalisidi Dimas Prayitno Putra menginformasikan bahwa penutupan Curug Benowo diperkirakan masih akan berlangsung hingga sepekan sampai perbaikan selesai.

"Khusus Curug Benowo sejak Sabtu kami tutup dan pengunjung diarahkan ke Curug Lawe hingga perbaikan jembatan selesai. Mulai besok dilakukan perbaikan khususnya di jembatan-jembatan penyeberangan yang sungainya dalam atau bertebing," kata Dimas, Minggu (22/1/2017) malam.

Pihaknya mengimbau pengunjung untuk patuh pada ketentuan yang dibuat oleh pengelola.

Di antaranya tidak memaksakan diri menuju Curug Benowo dan Curug Lawe jika kondisi cuaca hujan, serta segera meninggalkan lokasi curug bila ada kabut dan air Daerah Irigasi Sidomble berubah warna dari bening menjadi keruh.

"Kalau hari ini hujan rintik di wilayah Kalisidi, tapi aliran Curug Benowo sangat deras karena hulu alirannya dari wilayah Candi Promasan," jelasnya.

Dimas menambahkan, perbaikan jembatan yang rusak akan memakan waktu hingga seminggu kedepan.

Sebagian jembatan kayu yang rusak tersebut akan diganti rangka besi. Peralatan genset dan lainnya sebenarnya sudah ada dilokasi sejak sepekan yang lalu, menyusul rencana penggantian dasaran besi jembatan.

Berdasarkan catatannya, ada tiga jembatan utama yang harus diprioritaskan untuk diperbaik. Sementara untuk jembatan-jembatan kecil, meskipun hanyut diterjang banjir, dilokasi masih bisa dilewati oleh para pengunjung.

"Jembatan kayu yang rusak akan diganti besi," imbuhnya.

Longsor

Sementara itu pada waktu yang bersamaan di Desa Kalisidi juga terjadi longsor disejumlah titik yang mengakibatkan rumah warga rusak dan saluran irigasi tertimbun material tanah.

Lokasi pertama di Rumah Sutrisno warga dusun Mrunten Kulon, Desa Kalisidi, dapur rumah ukuran 7x10 meter separuhnya roboh karena fondasinya mengalami longsor.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com