Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2017, 20:18 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Gubernur Jambi Zumi Zola marah saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jumat (20/1/2017) dini hari.

Dalam inspeksi mendadak itu, Zola mendatangi ruangan satu per satu serta melihat sejumlah perawat dan dokter yang bertugas malam itu tertidur pulas. Seketika, ia marah dan sempat membanting kursi.

(Baca juga Video Zumi Zola Mengamuk: Rumah Sakit Ini Sangat Jelek!)

Di gedung perawatan kelas III, Zola juga mendapati tempat perawat dan dokter berjaga kosong. Dia pun langsung menggedor pintu kamar yang ada di meja penjagaan.

Begitu masuk ke dalam kamar tersebut, ia melihat para perawat dan dokter juga sedang terlelap tidur. Ia pun berteriak membangunkan mereka serta menyuruhnya keluar.

Zola kembali melanjutkan sidaknya ke gedung perawatan jantung. Di sini, ruang jaga terlihat kosong.

Ketika hendak masuk ke kamar di belakang ruang jaga, pintu kamar dikunci dari dalam. Berkali-kali ia menggedor pintu itu, dan akhirnya pintu dibuka.

Begitu masuk, Zola menyaksikan para perawat dan dokter yang terbangun dan terkaget-kaget melihat kehadiran dirinya.

Ia mengatakan, sidak ini dilakukan setelah ia mendapatkan pengaduan dari warga yang mengeluhkan pelayanan perawat dan dokter rumah sakit itu.

Zola meminta PNS yang tidak disiplin segera dipindahkan dari rumah sakit itu. Begitu juga dengan tenaga honorer yang tidak disiplin, mereka tidak menutup kemungkinan akan dilepaskan dari rumah sakit tersebut.

"Jumlah tenaga honorer di rumah sakit ini melebihi kebutuhan. Logikanya adalah kalau melebihi berarti kualitas pelayanan harusnya lebih juga," kata Zola seperti dikutip Antara.

Zola mengatakan akan mengirimkan inspektorat untuk mengaudit dan mencari permasalahan di RSUD tersebut.

Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Raden Mattaher drg Iwan Hendrawan merasa malu dan memberikan teguran keras kepada anak buahnya. Ia memberikan surat peringatan (SP) 3 kepada para perawat jaga yang kedapatan tertidur saat jam kerja.

"Padahal kemarin sudah 50 orang dirasionalisasi, tetapi kinerja mereka tidak meningkat juga. Jadi, yang kedapatan tertidur saat jam kerja pada saat sidak Pak Gubernur langsung kita SP3," kata Iwan.

Menurut dia, itu adalah peringatan terakhir bagi para anak buahnya. Bila masih ada yang kedapatan tidur pada kemudian hari, maka orang tersebut akan langsung dipecat.

"Tadi ada 12 orang termasuk (petugas) satpam kami beri SP3. Bila nanti melakukan kesalahan lagi, mereka bisa langsung dipecat," katanya.

Baca jugaVideo Zumi Zola Mengamuk: Rumah Sakit Ini Sangat Jelek!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber ANTARA

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com