Batu Besar Jatuh dan Merusak Sekolah di Kaki Gunung Kelir

AMBARAWA, KOMPAS.com - Sebuah batu berdiameter 1 meter jatuh akibat longsor dan merusak bangunan SMP Negeri 3 Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/1/2017) sore.

Para siswa khawatir terjadi longsor susulan saat proses belajar-mengajar berlangsung.

Batu itu jatuh dari ketinggian 200 meter dan merusak atap mushala sekolah di lereng bukit Gunung Kelir, Sesa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, tersebut.

Selain mushala, kerusakan juga terjadi pada gudang dan tembok ruang OSIS.

Masih ada batuan di lereng bukit tersebut dan sewaktu-waktu bisa terjadi longsor dan mengancam sekolah maupun permukiman di bawahnya.

"Takut, khawatir kalau terjadi longsor tiba-tiba. Kalau belajar ya memang enggak tenang," kata Dika Noviani (15), siswa kelas IX, Kamis (19/1/2017) siang.

Menurut Dika, sedikitnya tiga kejadian longsor menimpa wilayah ini dalam kurun dua tahun terakhir. Kejadian sebelumnya pernah menewaskan satu orang.

Wacana untuk memindahkan sekolah tersebut pernah mengemuka pada pertengahan tahun 2015. Namun, hingga kini belum terealisasi.

Kepala SMP Negeri 3 Banyubiru Purnomo mengatakan, longsor pada Rabu kemarin terjadi sekitar pukul 17.00 WIB saat jam belajar sudah selesai.

"Longsorannya berasal dari bekas titik longsor sebelumnya (April 2015). Masih kelihatan ada batu yang nggandul, kemungkinan itu yang terjatuh menimpa sekolah ini kemarin," ujarnya.

Purnomo menyebutkan, longsor ini kali ketiga sejak 2015. ia berharap agar bronjong sepanjang 200 meter setinggi 2,5 meter yang terpasang di sekeliling sekolah diperkuat dan ditinggikan lagi untuk mengantisipasi longsor susulan.

"Walaupun mungkin untuk keselamatan masih jauh, tapi harapan saya paling tidak untuk ngerem kalau ada guguran batu yang jatuh lagi," kata dia.