Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Kantong Tanah Dipasang untuk Tanggul Sementara Sungai Pemali

Kompas.com - 17/01/2017, 22:23 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Tanggul yang longsor di Sungai Pemali, Desa Tengki, Kabupaten Brebes, kini ditutup dengan menggunakan ribuan karung berisi tanah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah Brebes Akhmad Mudofar mengatakan, ada 2.000 kantong tanah yang digunakan sebagai penahan sementara sungai tersebut. Penanganan darurat ini dilakukan untuk menghindari longsor semakin lebar.

"Kantong-kantong tanah disangga dengan kayu dolken dan bambu agar kuat," Kata Akhmad Mudofar saat mengecek tanggul tersebut, Selasa (17/1/2017).

Penggarapan tanggul tanah ini dilakukan oleh annggota TNI, polisi, dan warga.

(Baca juga Tanggul Sungai Pemali Longsor, 9 Desa di Brebes Terancam Banjir)

Akhmad berharap tanggul sementara itu dapat menahan gerusan air Sungai Pemali yang bisa menambah parah longsor.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Brebes, Zacky Safrudin, mengatakan bahwa ancaman longsor pada tanggul sungai tidak hanya terjadi di Desa Tengki.

"Tanggul yang terancam jebol juga ada di Desa Kaliwlingi, Kertabesuki, Dumeling, Pesantunan Pasarbatang dan Pebatan," kata Zacky yang ikut meninjau lokasi longsor tanggul di Tengki.

Ia mengatakan telah sudah menginventarisasi kondisi di beberapa desa-desa rawan longsor itu sejak dua tahun lalu.

Zacky menyatakan akan memberikan bantuan berupa bambu penahan kantong kantong tanah sebagai tanggul sementara di daerah-daerah rawan longsor tersebut.

Pagi tadi, tanggul Sungai Pemali di Desa Tengki, Brebes, longsor sepanjang 20 meter dengan lebar longsoran 3 meter.

Kerusakan itu dapat menimbulkan banjir yang bisa menggenangi 9 desa di sekitar sungai tersebut, yakni Desa Tengki, Randusanga Kulon dan Wetan, Limbangan Kulon dan Wetan, Pagejugan, Kedunguter, Pasarbatang, dan Tengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com