Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Empat Bulan Ini Kehilangan Kedua Orangtuanya...

Kompas.com - 05/01/2017, 16:57 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com — Keceriaan Muhammad Tsaqif Dirga Triskanadifan masih membekas dalam ingatan kakak sepupunya Takas Prasetianto (25).

Namun, saat ini, Tsaqif yang baru berusia empat bulan harus berjuang setelah mengalami pendarahan di bagian kepala akibat kecelakaan lalu lintas.

Tak hanya itu, akibat kecelakaan yang terjadi pada 22 Desember 2016 di Jalan Magelang, Sleman, DIY, anak berusia empat bulan ini harus kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal dunia.

"De Tsaqif itu anak yang ceria. Saya masih ingat saat (Tsaqif) selesai mandi sebelum berangkat bersama almarhum (orangtua Tsaqif), dia tersenyum dan teriak ke bude-nya," ujar Takas Prasetianto saat ditemui di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, Kamis (5/1/2017).

Takas menceritakan, sepulang kerja, Sutrisno (34) dan Sri Kanthi Prihatin (34) mengajak putra keduanya, Tsaqif, untuk berkunjung ke rumah saudaranya di daerah Mlati, Sleman.

Dengan mengendarai sepeda motor, mereka berangkat dari rumahnya di Mancasan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

"Saat sampai di Jalan Magelang, sepeda motor yang dikendarai ditabrak mobil dari arah berlawanan. Mereka sampai terseret beberapa meter," ujarnya.

Akibat kecelakaan tersebut, Sutrisno meninggal di lokasi, sedangkan Sri Kanthi Prihatin mengalami luka serius dan sempat dibawa ke RSUP dr Sardjito. Namun, nyawa sang ibu pun tidak tertolong.

Sementara itu, Tsaqif mengalami luka serius di kepala dan dilarikan ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

"Kalau De Tsaqif badannya dan wajahnya tidak ada luka, kemungkinan saat terseret itu almarhum (Sri Kanthi Prihatin) memegang dengan erat, tetapi mungkin kepalanya sempat terbentur dan ada pendarahan," katanya.

Ia mengatakan, saat ini kondisi Tsaqif sudah berangsur membaik, hanya memang belum sepenuhnya sadar.

"Sudah membaik. Keluarga fokus pada kesembuhan De Tsaqif," katanya.

Ke depan, lanjut dia, Tsaqif dan kakaknya yang baru duduk di kelas 1 SMP, Wildan Aprila Triskanadifan, akan tinggal bersama keluarga besar. Kebetulan, rumah keluarga besar berdekatan dan satu kompleks.

"Nanti akan dirawat oleh keluarga, kan rumah bude, pakde berdekatan," ucapnya.

Sementara itu, Wildan sendiri, menurut Takas, sudah bisa menerima kepergian kedua orangtuanya. Dia juga sudah masuk sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com