BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah warga korban bencana banjir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai terserang penyakit. Warga yang mayoritas ibu rumah tangga itu rata-rata mengeluhkan diserang diare, mual-mual dan pusing.
Janah, warga RT 12/RW 04, lingkungan Lewisape, Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, mengaku dirinya mulai terserang penyakit setelah banjir terakhir pada Jumat (23/12/2016). Menurut Janah, warga lain yang menjadi korban banjir di lingkungannya juga terserang penyakit.
"Kami mulai diserang penyakit sejak kemarin. Tadi pagi juga banyak warga yang sakit perut," kata Janah, Sabtu (24/12/2016).
Janah menuturkan, banyak warga korban banjir terserang penyakit karena kesulitan mendapat air bersih untuk beraktivitas sehari-hari. Terlebih banyaknya lumpur di dalam rumah warga akibat banjir yang melanda lima kecamatan di Bima.
"Dari kemarin kami sudah terkena lumpur, sehingga mudah diserang diare,"ujar Janah.
(Baca: Banjir Susulan di Kota Bima, 104.378 Orang Mengungsi)
Sementara itu, warga lainnya, Yani, mengaku sudah dua hari terserang diare, mual-mual dan pusing, sehingga sulit untuk membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir.
“Udah dua hari mas kena diare. Saya sering mual-mual dan pusing sehingga sulit beraktivitas," ujar Yani.
Warga setempat berharap pemerintah cepat tanggap memberikan bantuan medis dan penyediaan air bersih sebelum kondisinya semakin parah.