Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pembakaran Kapal Penambang, Desa Santapan Barat di Ogan Ilir Kondusif

Kompas.com - 20/12/2016, 12:01 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Pasca-pembakaran kapal tugboat penarik ponton pasir di Desa Santapan Barat, Kecamatan Kandis, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (18/12/2016) kemarin, kondisi desa itu saat ini mulai kondusif.

Meski demikian, sejumlah warga terlihat masih berkumpul di beberapa titik.

Bangkai kapal yang pada hari minggu lalu terbakar hebat juga dibiarkan begitu saja di lokasi kejadian. Yang tersisa hanya mesin kapal yang memang tidak mudah terbakar dan sisa-sisa mesin pengisap pasir.

Sejumlah warga terlihat masih berkumpul di lokasi kapal yang terbakar meski jumlahnya tidak sebanyak saat terjadi pembakaran pada Minggu lalu. Beberapa orang personel polisi juga masih berjaga di desa tersebut.

Baca juga: Kapal Penambang Pasir di Ogan Ilir Dibakar Massa

Kepala Desa Desa Santapan Barat, Maharoni, Selasa (20/12/2016), mengatakan, peristiwa pembakaran itu terjadi secara spontan dan tidak direncanakan. Pembakaran dipicu kemarahan warga akibat pihak penambang tidak memenuhi janji untuk menghentikan aktivitas penambangan pasir di desa mereka.

“Situasi sudah mulai kembali seperti semula, warga yang bertani kembali bertani, memang masih ada sejumlah warga yang berkumpul di sejumlah titik, namun sejauh ini situasi masih kondusif,” katanya.

Maharoni menambahkan, peristiwa pembakaran kapal itu tidak akan terjadi jika saja pengelola penambang pasir di desa mereka menapati janji menghentikan aktivitas mereka.

“Sayangnya mereka tetap membawa masuk kapal tugboat dan ponton pasir, padahal perjanjian itu baru saja disepakati sehari sebelumya,” tambahnya.

Sementara itu, dari pantauan di sepanjang garis sungai terlihat bibir sungai di Desa Santapan Barat dan Santapan Timur, kondisinya banyak yang longsor. Padahal di atas bibir sungai terdapat kebun karet warga dan sejumlah rumah.

Jika longsor terus terjadi kemungkinan besar kebun dan rumah warga kan ambruk ke sungai.

Sementara itu, Wakapolres Ogan Ilir John Lee mengatakan, untuk menyelidiki kasus tersebut, saat ini tim Pidsus Polda Sumsel bersama Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Selain itu, dua orang diduga pelaku penambangan pasir yang menjadi pemicu kemarahan warga sudah kita amankan di Mapolres Ogan Ilir untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com