Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Atas Kursi Roda, Bintang Menari

Kompas.com - 18/12/2016, 15:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Bintang (5), siswi PAUD cerdas inklusi Banyuwangi terlihat tertawa saat ibunya mendorong kursi roda yang ia naiki ke tengah panggung.

Bocah perempuan tersebut menari Kundaran bersama rekan sekelasnya di pentas seni Islam dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad Minggu (18/12/2016).

Bintang menderita meningitis sehingga sehari-hari dia beraktivitas menggunakan kursi roda. Saat teman-temannya menari, Bintang dibantu ibunya menggerakan tangannya mengikuti musik tari yang diputar sambil tersenyum hingga tarian selesai.

Fatmalum fatmawati, kepala sekolah PAUD cerdas inklusi kepada Kompas.com Minggu (18/12) mengatakan, pentas seni Islam tersebut sengaja diselenggarakan agar para muridnya percaya diri tampil di hadapan banyak orang.

"Dari total 163 siswa, sebanyak 37 murid adalah anak kebutuhan khusus. salah satunya adalah Bintang," ucap perempuan yang akrab di Fatma.

Menurut dia, tidak ada kesulitan mengajari Bintang menari, karena setiap ada musik Bintang selalu menggerak-gerakkan tangannya dengan senang. "Ini juga terapi buat mereka," ujarnya.

Selain Bintang yang menari di atas kursi roda, ada juga Rifki, Shodiqin, dan Aisyah, anak-anak kebutuhan khusus yang memainkan hadrah bersama rekan-rekannya. Mereka memukul alat musik hadrah sesuai dengan intruksi guru kelas mereka.

Anak-anak mempersiapkan acara tersebut selama 2 minggu untuk berlatih.

"Tadi ada yang turun enggak mau main ya sudah dibiarkan saja. Enggak kami paksa. Yang penting mereka sudah belajar untuk tampil dan bersosialisasi dengan rekan-rekannya yang normal," kata Fatma.

Paud Cerdas adalah salah satu paud inklusi di Kabupaten Banyuwangi yang bukan hanya menerima anak-anak normal namun juga anak-anak berkebutuhan khusus.

"Di sini anak-anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan rekan-rekannya yang normal. Antara murid yang normal dan berkebutuhan khusus, mereka belajar saling menerima perbedaan tapi tetap dengan guru pendamping khusus," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com