Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Pilkada di Daerah Terpencil, Petugas Panwaslih Seberangi 8 Sungai Deras

Kompas.com - 06/12/2016, 12:02 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Panitia Pengawas pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Boelamo nyaris hanyut terbawa arus deras sungai Paguyaman, Provinsi Gorontalo.

Mereka sedang bertugas mengawasi kampanye Pemilihan Kepala Daerah di Desa Tangga Barito Kecamatan Dulupi yang jauhnya 34 kilometer dari pusat kota.

“Kami bertarung 10 jam agar bisa keluar dari daerah ekstrem dan sangat terpencil dengan menyeberangi 8 sungai yang derasnya tidak bisa terkatakan,” kata Yurika Rauf (42), Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih Boelamo, Selasa (6/12/2016).

Yurika Rauf mengaku sempat menangis saat berjalan dengan sepeda motornya di atas jembatan batang kayu kelapa di antara kilometer 33 dan kilometer 32. Dari atas batang kelapa sempit ini ia menyaksikan derasnya aliran sungai.

Nyawa Yurika dan timnya bisa saja melayang dalam perjalanan tugasnya, tetapi ia sadar tanggung jawab yang diembannya harus dilakukan. Panwaslih berupaya mencegah pelenggaran yang terjadi selama proses pilkada.

Selain Yurika, terdapat juga Sukarman Rahim Divisi Penindakan dan Pelanggaran, dan Mukri Kadji, Divisi SDM dan Organisasi.

“Tindakan preventif dilakukan berupa pencegahan pelanggaran, jangan sampai masuk ranah penindaan dan pelanggaran,” jelas Yurika Rauf.

Kecelakaan sempat terjadi saat mereka mengawasi proses kampanye, seorang Petugas Pengawas Lapangan (PPL) terjatuh ke sungai saat menyeberangi jembatan kayu kelapa. Ia terjatuh ke sungai bersama motornya. Namun, nyawanya bisa diselamatkan

Pelanggaran yang lazim ditemui saat pilkada adalah money politic, aparat sipil negara (ASN) dan kepala desa memfasilitasi calon bupati, kampanye hitam, serta penyelanggara teknis bermain-main dengan data.

Pilkada Boalemo diikuti 3 pasang calon bupati. Mereka adalah Paham (Rum Pagau-Lahmudin Hambali), Damai (Darwis Moridu-Anas Yusuf), dan Unggul (Uwes Abubakar-Buyung Puluhulawa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com