Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Banjir di Gresik Kian Meninggi, Warga Enggan Mengungsi

Kompas.com - 29/11/2016, 11:33 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

Kompas TV Sungai Batanghari Meluap, 34 Desa Terendam Banjir

GRESIK, KOMPAS.com – Meskipun air yang merendam desanya kian meninggi, namun beberapa warga menolak untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (29/11/2016) pagi.

Mereka lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing, dengan alasan menjaga harta bendanya dan kondisi banjir dianggap tidak terlalu parah.

“Dengan air yang masuk rumah belum sampai sebatas lutut, sepertinya kami masih lebih baik di rumah saja, sambil menjaga harta benda,” tutur Muhammad Thoyib (66), warga Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Gresik, yang rumahnya terdampak banjir, Selasa (29/11/2016).

Baca juga: Banjir di Gresik Diprediksi Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

“Kami khawatir, kalau mengungsi sekarang harta benda malah dicuri orang. Jadi saya menunggu orang-orang lain untuk mengungsi bersama-sama,” lanjutnya.

Hal yang sama juga diungkapkan warga Desa Bungah yang lain, Joko Irawan (34). Dia bakal mengungsi jika air yang menggenangi desa dan rumahnya sudah melebihi ambang batas.

“Kalau air yang menggenangi rumah-rumah warga sekarang, saya kira masih dalam ambang batas. Mungkin nanti kalau sudah parah, baru kami akan mengungsi. Untuk sementara, kami akan tetap bertahan di rumah dulu sambil melihat perkembangan,” ucap Joko.

Sementara itu, jajaran BPBD Gresik juga terus mengingatkan kepada para warga untuk selalu waspada dengan kondisi sekitar. Air luapan Bengawan Solo yang masuk ke perumahan warga memang belum dalam tahap mengkhawatirkan.

“Meski begitu, kami selalu dan tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan para warga, untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan. Dan, memang air yang masuk ke rumah warga belum begitu parah, sebab yang sudah mencapai ketinggian 70 sentimeter itu baru di jalan desa,” ujar salah seorang staf BPBD Gresik, Achmad Barirul Umam.

Baca juga: Banjir Luapan Bengawan Solo Sebabkan Kemacetan Parah di Gresik

Tidak hanya melakukan penyuluhan kepada para warga yang terdampak, pihak BPBD Gresik juga terus memantau perkembangan banjir yang melanda di beberapa wilayahnya, dengan terus menyiagakan personelnya untuk berjaga secara bergantian selama 24 jam penuh.

“Kami juga mulai salurkan bantuan makanan dan selimut kepada warga yang terdampak banjir, serta terus menyiagakan beberapa perahu karet di titik-titik yang telah ditentukan, sebagai sarana pendukung bila nantinya proses evakuasi dibutuhkan,” jelas Irul-sapaan akrab Achmad Barirul Umam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com