Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nusantara Indah Hilang di Perairan Asmat

Kompas.com - 27/11/2016, 17:15 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim SAR Mimika belum menemukan enam awak Kapal Nusantara Indah hingga hari ketiga pencarian di Perairan Agats. Kapal kargo tersebut hilang dalam perjalanan dari Mimika menuju Asmat pada 18 November 2016 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor SAR Mimika Mahkfud saat dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu (27/11/2016).

Mahkfud mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 15 personel dengan menggunakan Kapal KN-21 bersama sejumlah personel dari TNI Angkatan Laut untuk mencari enam awal kapal sejak tanggal 25 November lalu.

“Kami kesulitan menemukan enam awak kapal tersebut karena baru mendapatkan laporan dari rekan kerja mereka pada tanggal 24 November 2016. Padahal, kejadian ini terjadi pada tanggal 18 November,” kata Mahkfud.

Ia menuturkan, tim penyelamat telah berupaya menyusuri sekitar Perairan Agats yang diduga lokasi terakhir kapal kargo yang mengangkut pasir tersebut. Namun, hasil pencarian masih nihil.

“Diperkirakan posisi terakhir kapal tersebut hanya berjarak sekitar 35 mil atau 56 kilometer dari Agats, Ibukota Asmat. Tim kami akan terus mencari enam awak kapal itu hingga Rabu (30/11/2016) mendatang,” kata Mahkfud.

Ia menambahkan, proses pencarian enam kapal di Perairan Agats tidak terkendala cuaca karena tinggi gelombang masih di bawah dua meter.

“Kami telah menetapkan satu lokasi pencairan enam awak kapal tersebut. Apabila di Agats belum berhasil, maka kami akan berkoordinasi dengan Tim SAR Merauke agar turut terlibat untuk menemukan para awak kapal tersebut,” tambah Mahkfud.

Sementara itu Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Suharyadi, menyatakan, kondisi tinggi gelombang di Papua maupun Papua Barat belum berbahaya untuk aktivitas pelayaran.

“Dari hasil analisa data, untuk wilayah perairan di Papua Barat tinggi gelombang satu hingga dua meter, sedangkan di wilayah Jayapura, Timika hingga selatan Papua seperti Agats masih berada di bawah dua meter," ucap Suharyadi.

Suharyadi pun mengimbau para nelayan tradisional di wilayah perairan Papua bagian utara agar tetap waspada karena intensitas curah hujan sedang yang mencapai 20 milimeter hingga 50 milimeter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com