Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkit Listrik Bangka dan Medan Siap Operasi

Kompas.com - 24/11/2016, 08:56 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS - Pembangkit listrik tenaga gas di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dan Medan, Sumatera Utara, siap beroperasi. Pembangkit-pembangkit itu bagian dari proyek 35.000 MegaWatt yang dicanangkan pemerintah.

Manajer Komunikasi PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam Benny Eka Putra menuturkan, PLN Batam menjadi operator dua pembangkit itu.

Pembangkit Air Anyir sudah mulai memasok listrik ke sistem kelistrikan Bangka.

"Pembangkit Paya Pasir sebentar lagi masuk sistem Medan. Sudah siap operasi, tinggal finalisasi," kata Benny, Kamis (24/11), di Batam, Kepulauan Riau.

Pembangkit Air Anyir memasok 50 MegaWatt (MW) ke sistem Bangka. Adapun pembangkit Paya Pasir memasok 75 MW ke sistem Medan.

"Selain di sana, kami juga sudah mengoperasikan di Mataram (Nusa Tenggara Barat) dan Nias (Sumatera Utara). Di Nias dan Mataram sudah beberapa bulan memasok ke sistem," ujarnya.

Di Nias, mesin dari PLN Batam Batam menggantikan pembangkit milik perusahaan Amerika Serikat, America Power Rent (APR). PLTD APR dihentikan pengoperasiannya pada akhir Mei 2016.

Pembangkit-pembangkit itu bagian dari proyek 35.000 MW. PLN Batam, anak perusahaan PT PLN (Persero), mendapat jatah total 500 MW. Pembangkit-pembangkitnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

"Sebagian, seperti di Pontianak, masih tahap persiapan," ujarnya.

Nilai seluruh proyek itu mencapai Rp 8 triliun. Dana itu didapat PLN Batam dari pinjaman dan kas internal perusahaan. Pinjaman antara lain diraih dari Kanada dan Hungaria.

PLN Batam merupakan perusahaan swasta yang menjadi penyedia listrik untuk seluruh Pulau Batam.

Sejak dua tahun terakhir, PLN Batam juga memasok daya ke PLN Indonesia di Bintan dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Setelah Tanjung Pinang dan Bintan, PLN Batam diminta meluaskan sayapnya ke beberapa daerah lain di Indonesia.

"PLN Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas menugaskan kami memprioritaskan pengirim ke Nias. Bahan bakarnya menjadi kewenangan PLN Sumatera Utara," kata Benny.

Selain ke Nias, PLN Batam juga mengirimkan dan mengoperasikan PLTG berdaya masing-masing 100 MW ke Bandar Lampung (Lampung) dan Pontianak (Kalimantan Barat).

Adapun PLTG berdaya 75 MW akan dikirimkan ke Duri (Riau) dan Medan (Sumatera Utara). Bangka (Kepulauan Bangka Belitung) dan Lombok (NTB) akan mendapat masing-masing 50 MW. Nias dan Belitung mendapat masing-masing 25 MW.

Untuk Dumai, PLN Batam antara lain akan memindahkan pembangkit dari Tokojo, Bintan. Di Tokojo, PLN Batam mengoperasi pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) 12 MW.

Sejak September, PLN Batam mengganti pasokan ke Bintan-Tanjung Pinang melalui jaringan interkoneksi Batam-Bintan berdaya total 75 MW.

Listrik dipasok dari pembangkit-pembangkit di Batam yang berdaya total saat ini 380 MW. Karena itu, pembangkit-pembangkit kecil tidak dibutuhkan lagi di Bintan-Tanjung Pinang dan pasokannya lebih stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com