Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Kota Bandung Jadi Percontohan Pembangunan Metro Kapsul

Kompas.com - 07/11/2016, 14:04 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menunjuk Kota Bandung sebagai kota percontohan pembangunan metro kapsul.

Transportasi massal itu rencananya menghubungkan jalur stasiun Bandung kawasan perniagaan tersibuk di Bandung.

"Berbeda dengan LRT koridor satu, metro kapsul ini akan menjadi percontohan khusus menghubungkan stasiun ke alun-alun atau stasiun ke Tegalega, jalur wisata dan jalur normal juga. Sehingga orang yang di stasiun bisa menggunakan itu untuk ke Pasar Baru, ke ITC, Tegalega," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (7/11/2016).

Emil, begitu ia disapa, menjelaskan, satu gerbong metro kapsul dapat menampung sekitar 40 penumpang. Nilai investasi proyek nasional itu diprediksi mencapai Rp 500 miliar.

Dengan kondisi jalur yang relatif lebih pendek, pembangunan metro kapsul diprediksi akan lebih cepat selesai dibandingkan proyek LRT koridor I.

"Ini proyek nasional, kita jadi percontohan. Dana dari investor yang dihandel pemerintah pusat. Bandung kebagian perizinan saja minta dimudahkan, lelang diurus pusat," ujarnya.

Kepastian pembangunan metro kapsul itu terungkap usai Emil bertemu dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, Sabtu (5/11/2016) lalu.

Dari pemaparan tim Dirjen Perkeretapian, metro kapsul akan memiliki jalur sepanjang 2.850 meter dengan rute Jalan Stasiun Barat menuju Jalan Pasir Kaliki, Jalan Kebon Jati, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan Dewi Sartika, Jalan Kepatihan, dan kembali ke Jalan Otto Iskandardinata menuju ke Stasiun Bandung.

Platform metro kapsul rencananya didirikan di tiga titik, yakni di Terminal Angkot Stasiun Hall, Pasar Baru Trade Center, dan pedestrian di Jalan Dalem Kaum.

Dalam sekali beroperasi, akan ada 4 unit Metro Kapsul yang berjalan beriringan dengan kemudi otomatis.

Pihak PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) selaku produsen juga telah menyiapkan dua unit metro kapsul cadangan. Moda transportasi baru buatan dalam negeri ini akan berjalan di atas rel yang melayang (elevated) sehingga tidak membutuhkan banyak ruang dan tidak perlu pembebasan lahan. Pemerintah pusat mencanangkan proyek tersebut rampung pada akhir 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com