Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Demo 4 November, Aparat di Bima Jaga Ketat Gereja

Kompas.com - 03/11/2016, 16:38 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak 480 petugas gabungan akan mengawal massa yang bakal berunjuk rasa di Kota Bima, Jumat, 4 November 2016.

Diperkirakan massa dari dua ormas seperti Forum Umat Islam (FUI) dan Komisi Pemantau Situasi Perpolitikan Indonesia (KPSPI) yang bakal ikut berunjuk rasa di Bima.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan terkait dugaan penistaan agama oleh calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Ada 480 personel gabungan yang akan terjunkan untuk menjaga dan mengamankan jalannya aksi ormas Islam besok," kata Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail SIK kepada wartawan, Kamis (03/11/2016).

Para personel yang diterjunkan ini terdiri dari anggota Polres Bima, Brimob, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

Mereka ditempatkan mulai dari titik kumpul massa hingga rute yang dilalui massa aksi menuju lokasi unjuk rasa di Mapolres Bima Kota.

"Petugas gabungan ini stand by di mako Gunung Dua dan Polsek,” tutur Nurman.

Selain itu, aparat gabungan juga disiagakan untuk mengamankan sejumlah tempat peribadatan di Kota Bima. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami antisipasi semua tempat, termasuk memperketat pengamanan di pusat pertokoan dan gereja,” ujarnya.

Aksi demo diperkirakan berlangsung dari pukul 08.30 pagi hingga pukul 11.30 Wita dan berlanjut setelah shalat Jumat.

“Mereka start dari Masjid Raya Bima menuju Markas Polres Bima Kota,” terangnya.

Ia meminta para pengunjuk rasa bisa menyalurkan aspirasi dan tuntutannya secara tertib.

"Kami mengimbau ormas jangan anarkis dan mengganggu ketertiban umum,” harapnya.

Kompas TV Persiapan Aparat Jelang Aksi Damai 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com