MEDAN, KOMPAS.com - Nenek Sui Chen alias Su Tiang tewas mengenaskan di rumahnya di Kompleks Graha, Jalan Tanah Tinggi, Medan Sunggal. Dia dibunuh oleh W, remaja yang juga tinggal di kompleks yang sama.
Tak ada orang yang menyangka W bakal membunuh perempuan berusia 71 tahun itu secara sadis. Ada luka menganga di leher Sui Chen dan kedua bola matanya rusak.
Polisi menemukan semacam pedang panjang berlumuran darah yang diduga digunakan W untuk membunuh si nenek yang sudah sakit-sakitan itu.
"Saya enggak menyangka korban ini dibunuh begitu sadis. Selama ini dia orang baik. Orangnya ramah kepada tetangga," ujar Asna (68) sambil menyeka air matanya saat bercerita tentang Sui Chen, Rabu (2/11/2016).
Menurut Asna, ia dan Sui Tiang sudah 45 tahun berteman. Mereka tinggal bersebelahan di Kompleks Graha selama tujuh tahun.
Dahulu kompleks ini masih sawah. Sui Chen lah pemiliknya. Sekitar tujuh tahun lalu, barulah berdiri Kompleks Graha.
"Kami pun sama-sama tinggal di sini," ungkap Asna.
Tak kuasa menahan kesedihan, Asna yang mengenakan daster biru itu pamit masuk ke dalam rumah. Ia memanjatkan doa di depan altar besar yang berada di rumahnya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya. Tanah yang sekarang berdiri Kompleks Graha itu dulunya milik orangtua Sui Chen.
"Setelah kompleks ini berdiri, korban pun diberi rumah oleh orangtuanya. Mereka ini enam bersaudara. Tiap orang dikasih satu rumah," ungkap seorang wanita keturunan.
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Rabu (2/11/2016), dengan judul: Warga Kompleks Tangisi Nenek Sui Chen, Korban Pembunuhan Sadis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.