Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 20 Tahun Supriyadi Dikurung di Ruangan Tak Berpintu

Kompas.com - 31/10/2016, 13:37 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Supriyadi (49) warga Desa Panarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur akhirnya terbebas dari ruangan sempit dan pengap, Senin (31/10/2016).

Hal itu setelah petugas dari Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat dan Dinas Sosial Jawa Timur, menjemputnya.

Supriyadi dikurung di ruangan sempit berukuran 1,5 x 3 meter yang ada di komplek rumahnya selama lebih dari 20 tahun. Tidak ada pintu dalam ruangan dengan dinding gedung itu. Hanya ada satu ventilasi yang terpagar besi.

Untuk membebaskannya, petugas harus membongkar gedung tersebut.

Siti Halimah, ibu kandung Supriyadi mengatakan, anaknya itu mengalami gangguan jiwa sejak masih duduk di bangku kelas III SMA.

Sejak saat itu, ia mengamuk. Sehingga ia dan keluarganya yang lain akhirnya mengurung  Supriyadi di ruangan tersebut.

"Dulu bapaknya pernah dipukul dengan lampu. Lalu dikejar-kejar. Tetangga juga ada yang dipukul," katanya.

Ia mengaku, pihaknya sudah berulang kali berupaya untuk mengobati Supriyadi. Namun gangguan jiwa itu tak kunjung sembuh.

"Sudah tiga kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Porong Sidoarjo. Tapi pulang sendiri ke sini," kata Halimah.

Suhud, kakak ipar Supriyadi mengaku sudak tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi adiknya itu. Ia hanya memberi makan Supriyadi tiga kali dalam sehari.

"Ya dianterin makan. Begitu aja mas," ucapnya.

Setelah berhasil dikeluarkan dari ruangan tak berpintu itu, Supriyadi langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Kabupaten Malang untuk menjalani perawatan.

Ia dimandikan oleh petugas. Selepas dari ruangannya yang pengap itu, Supriyadi selalu berteriak memanggil nama Imam Syafi'e yang merupakan teman sepermainannya waktu masih belum mengalami gangguan jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com