Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkopolhukam: Kerusuhan di Manokwari Berawal dari Ulah Warga yang Mabuk

Kompas.com - 27/10/2016, 18:39 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menuturkan bahwa dirinya sudah menerima laporan mengenai kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, Rabu (26/10/2016).

"Iya, itu sudah masuk laporannya. Saya sudah minta kepolisian meneliti lebih jauh karena masih simpang siur laporannya," ujar Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).

Berdasarkan laporan yang diterima, lanjut dia, kerusuhan bermula dari ulah seorang warga yang sedang mabuk kemudian merusak warung.

"Masih diselidiki. Kalau laporannya itu kan insidentil, orang mabuk, merusak warung kemudian terjadi insiden, itu kapan saja bisa terjadi. Tidak berhubungan dengan Pilkada. Aparat sekarang berusaha untuk mendinginkan itu supaya pada saat pilkada nanti keadaanya sudah betul-betul aman," kata Wiranto.

Dia memastikan bahwa kerusuhan tersebut tidak berkaitan dengan Pilkada serentak yang akan diadakan pada 15 Februari 2017. Meskipun Badan Pengawas Pemilu mengkategorikan Papua sabagai salah satu dengan indeks kerawanan yang cukup tinggi, namun pihak keamanan telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan.

Berdasarkan rilis dari komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, Kamis (27/10/2016), kerusuhan di Manokwari menyebabkan dua orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka. Namun dia tidak menyebutkan penyebab dari kerusuhan tersebut.

Sementara itu, Kapolda Papua Barat Brigjen Royke Lumowa mengatakan, kerusuhan di Manokwari membuat tujuh orang menjadi korban serta menewaskan satu orang. Royke mengatakan, enam orang menjadi korban. Dua orang di antaranya terkena tembakan aparat keamanan.

Seorang Komandan Rayon Militer di jajaran Komando Distrik Militer 1703/Manokwari Mayor Suhargono juga dianiaya massa.

“Ada enam orang korban. Dua orang terkena tembak satu, di antaranya meninggal atas nama Onisimus Rumayon,” kata Royke.  

(Baca selengkapnya: Kerusuhan di Manokwari, Satu Orang Meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com