Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Satu Kampung di Kota Tasikmalaya Tak Punya WC Sendiri

Kompas.com - 19/10/2016, 11:12 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 150 kepala keluarga dalam satu kampung di Cikakaban, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui tak memiliki tempat mandi cuci kakus (MCK) karena lokasinya sebagai kawasan tadah hujan dan sulit air bersih.

Sehari-hari, mereka harus pergi ke sebuah sumur umum di lembah yang berjarak sekitar ratusan meter dari perkampungan.

"Di kampung ini warganya tak memiliki WC di dalam rumah karena sulit air bersih. Jadi kami mengandalkan sebuah sumur umum ala kadarnya di lembah," jelas Ahmad (45), salah satu tokoh masyarakat setempat, Rabu (19/10/2016).

Jika memasuki musim kemarau, warga di kampung ini sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus berjalan kaki sampai 2 kilometer untuk keperluan sehari-hari. Lokasi perkampungan berada di atas perbukitan di pinggiran Kota Tasikmalaya.

"Wah, apalagi kalau musim kemarau. Susah sekali dapat air," kata dia.

Melihat kondisi ini, pemerintah setempat dan instansi lainnya mencoba mencari jalan keluar. Apalagi, kondisi kesulitan air bersih telah terjadi puluhan tahun lalu.

Namun, warga di sana enggan direlokasi akibat tak memiliki tanah lagi selain di kampung itu yang diwariskan secara turun-temurun dari para terdahulunya.

"Pemerintah daerah sudah mengetahui dan Pak Wali Kotanya sudah sering berkunjung ke sini. Dibuatkan juga sumur artesis tapi belum memadai," ujar Lurah Setiawargi, Iyan Suhyar.

Belum lama ini, Polres Kota Tasikmalaya melalui Kapolresnya langsung AKBP Arif Fajarudin membangun sebuah sumur artesis bagi warga di kampung tersebut untuk mendapatkan air bersih.

Diharapkan, dengan bantuan ini akan sedikit membantu warga yang kesulitan air bersih selama ini.

Sebuah bangunan MCK dengan sumur tersebut dibangun di tengah perkampungan supaya bisa dimanfaatkan warga dan tak perlu pergi jauh ke lembah.

"Kami bekerja sama dengan para agnia (dermawan) untuk membantu membuatkan MCK di tengah kampung. Supaya dekat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com