Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Tabrak Truk, Satu Keluarga Tewas

Kompas.com - 17/10/2016, 17:04 WIB

KALABAHI, KOMPAS — Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya tewas setelah sepeda motor yang mereka tumpangi menabrak bagian belakang dump truck yang sedang parkir di pinggir jalan di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/10) malam. Polisi menetapkan pengemudi dump truck sebagai tersangka karena lalai memarkir kendaraannya.

Kepala Polres Alor Ajun Komisaris Besar Bambang Hermanto, yang dihubungi di Kalabahi, Sabtu (15/10), mengatakan, peristiwa itu terjadi Jumat sekitar pukul 19.00 Wita.

Saat itu, John Lanpada (40) mengemudikan motornya dengan membonceng istrinya, Paulina Lapijaha (34) yang sedang hamil delapan bulan, serta kedua anak mereka, Rical Lanpada (11) dan Mila Lanpada (3). Mereka berangkat dari Kampung Wolatang untuk menjenguk anggota keluarga di Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor.

Saat memasuki Jalan Soekarno-Hatta, sebuah dump truck sedang parkir di sisi kiri jalan. Diduga, karena lampu penerangan di jalan tersebut kurang terang, lampu sepeda motor korban tidak berfungsi optimal, dan tidak ada rambu darurat yang dipasang pengemudi truk, John Lampada tidak melihat ada truk yang diparkir di pinggir jalan.

Sepeda motor yang dikemudikan John Lampada menabrak bagian belakang truk sehingga pengemudi dan semua penumpangnya terlempar.

Warga sekitar membawa semua korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi, sekitar 25 km dari tempat kejadian untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sekitar 10 menit setelah perawatan, semua korban meninggal secara berurutan.

Korban tewas pertama, yakni Paulina Lapijaha. Bayi korban yang masih dalam kandungan dengan usia sekitar delapan bulan dioperasi pihak rumah sakit dan dinyatakan tak bernyawa lagi. Korban tewas berikutnya, yakni Mila Lanpada, Rical Lanpada, dan John Lanpada. Jenazah para korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Menurut Bambang, dump truck bernomor polisi EB 8052 JA yang membawa pasir dan batu itu berhenti di sisi kiri badan jalan karena ban bagian kiri belakang pecah. Saat itu, sopir truk, Amid Suhadi Kapukong, duduk sekitar 10 meter dari tempat parkir truk, sedangkan dua kondektur sedang mengganti ban.

"Semestinya pengemudi truk memasang rambu darurat atau sinyal lain," kata Bambang.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor Yulius Mantaon mengatakan, dengan terjadinya kasus kecelakaan ini, Pemerintah Kabupaten Alor harus memberikan penerangan jalan yang mencukupi, (KOR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Oktober 2016, di halaman 22 dengan judul "Satu Keluarga Tewas Menabrak Truk".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com