Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampang Terendam Banjir Selama 4 Hari, Ribuan Santri Kelaparan

Kompas.com - 12/10/2016, 17:10 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com - Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terendam banjir selama empat hari sejak hari Minggu (9/10/2016). Pada Selasa (11/10/2016), banjir sempat surut, namun hari ini, banjir kembali datang.

Sejumlah kelurahan terendam. Bahkan dua kelurahan terendam hampir dua meter, yakni Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rongtengah.

Sementara itu, daerah lainnya yang ikut terendam banjir adalah Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Karang Dalam, Kelurahan Polagan, Desa Gunung Maddah, Desa Kemuning, Desa Pangelen, Desa Pasean, Desa Tanggumung dan Desa Panggung.

Akibat banjir tersebut, banyak warga mengalami kelaparan, termasuk ribuan santri di empat pondok pesantren yang ada di Kelurahan Rongtengah, yakni Pondok Pesantren Assirojiyah, Pondok Pesantren Attanwir, Pondok Pesantren Darul Faizin dan Pondok Pesantren Tahfidul Qur'an.

Abdul Majid, anggota dewan pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyah, mengatakan, lebih dari seribu santrinya selama empat hari mengalami kekurangan makanan dan minuman. Para santri hanya makan mie instan yang tidak dimasak.

"Kebanyakan santri hanya makan mie instan mentah karena tidak ada alat untuk memasak," ungkap Abdul Majid saat dihubungi.

Dia menambahkan, makanan santri sebagian dikirimi warga. Namun tidak semua santri kebagian bantuan nasi bungkus dari warga.

"Yang kami butuhkan hari ini makanan masak dan air bersih, bukan mie instan mentah," katanya.

Sementara itu, Ahmad Zaini, pengasuh Pondok Pesantren Attanwir, mengatakan, pengiriman bantuan makanan dan minuman ke pesantrennya mengalami kesulitan. Pasalnya, pesantrennya sulit dijangkau dengan perahu karet.

Di samping terganggu sempitnya jalan menuju pesantren karena terhalang tembok rumah warga, arus air cukup deras sehingga perahu karet tidak bisa menerobos arus.

"Kami mohon segera ada solusi untuk mengirimkan bantuan kepada para santri yang kekurangan makanan," ungkap Ahmad Zaini.

Berdasarkan data yang dihimpun, empat pesantren yang terendam banjir, jumlah santrinya beragam. Assirojiyah berjumlah 3.000 orang, Attanwir 1.500 orang, Darul Faizin 500 orang dan Tahfidul Qur’an 1.000 orang.

Wisnu Hartono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, mengatakan, untuk mengatasi kekurangan makanan kepada para korban banjir, BPBD akan menambah jumlah dapur umum. Hal itu untuk menjangkau kebutuhan makanan warga.

"Kami akan berusaha maksimal untuk membantu makanan kepada semua warga. Jika ada yang belum bisa dijangkau, maka akan diupayakan karena Taruna Siaga Bencana (Tagana) sedang keliling ke lokasi yang terkena banjir," ungkap Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com