Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Muda NTT Harus Bangga untuk Bertani karena Bertani Itu Keren"

Kompas.com - 05/10/2016, 19:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional dan lokal di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar road show duta petani muda.

LSM yang menggelar kegiatan itu yakni berasal dari kelompok kerja youth and farming yakni Oxfam, Agriprofus Indonesia, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan dan Pikul.

Assistant Country Agriprofocus Indonesia Maula Paramitha saat menggelar jumpa pers bersama sejumlah wartawan, Rabu (5/10/2016) mengatakan, kegiatan ini berlangsung pada 5-6 Oktober 2016.

Menurut Maula, ada tren penurunan jumlah petani karena orangtua tidak ingin anaknya meneruskan bekerja sebagai petani.

Anak muda juga tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang bertani sehingga tidak tertarik tentang bercocok tanam.

"Dari hasil penelitian kita tentang itu, regenerasi pertanian itu mandek. Atas dasar itulah kita ingin mempromosikan pertanian itu ke anak muda," kata Maula.

Ia berharap kegiatan itu bisa mempromosikan kembali pertanian kepada anak muda dan menciptakan citra pertanian yang menjanjikan dan adaptif terhadap teknologi.

Kegiatan tersebut diharapkan juga bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan ini tidak bisa dikerjakan oleh sektor lain.

Pengurus LSM Pikul, Danny Wetangterah, mengatakan bahwa berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga usaha tani di Indonesia pada 2003 masih 31,17 juta. Pada 2013, jumlahnya menyusut jadi 26,13 juta.

Dengan menurunnya jumlah petani itu, maka pertanian akan menghadapi persoalan serius.

Selain menghadapi tantangan daya dukung lingkungan yang kian menurun, tantangan lainnya adalah lahan pertanian menyusut, pasar yang tidak seimbang, dan degradasi petani. Setiap tahun jumlah petani terus menurun, sementara generasi muda sedikit sekali yang mau menjadi petani.

"Bayangkan kalau suatu saat hanya sedikit orang yang mau menjadi petani. Anak muda NTT harus bangga untuk bertani karena bertani itu keren," kata Danny.

Promosi bertani ini akan diisi dengan kunjungan ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sosialisasi kegiatan melalui media sosial, dialog radio bersama wakil petani muda, dan fasilitas pendaftaran petani di NTT untuk terlibat dalam kegiatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com