Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sampai ke Malaysia, Calon TKI Ditemukan Gantung Diri

Kompas.com - 05/10/2016, 17:42 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang pria yang hendak bekerja di Malaysia ditemukan tewas gantung diri di persawahan Desa Balansiku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Jasad korban ditemukan oleh Bustani (37), yang akan menggembalakan sapi bersama Nasrudin.

"Kejadiannya kemarin Selasa pukul 15.00 Wita. Saat melintas di TKP, Bustani melihat sesuatu yang tergantung di pohon kayu, setelah didekati ternyata tubuh manusia," ujar Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M Karyadi, Rabu (5/10/2016).

Dari identitas yang ditemukan dalam dompet korban, diketahui bahwa jenazah tersebut adalah Franciskus Aranuna (48), warga Desa Lamaktoro, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur.

Dalam dompet itu juga terdapat kertas berisi nomor telepon keluarga korban serta nomor rekening dan uang Rp 82.000 dan 5 ringgit.

Kakak korban, Philipus Payong, yang dihubungi polisi memastikan bahwa jenazah itu adalah adiknya. Dari hasil visum, polisi tidak menemukan adanya luka tanda kekerasan.

"Hasil visum terdapat luka lecet pada leher, luka jeratan melingkar pada leher serta lebam mengelilingi jeratan. Tidak ditemukan luka tanda tanda kekerasan," kata Karyadi.

Dari keterangan kakak korban, Franciskus merupakan TKI yang akan berangkat ke Malaysia. Korban pernah bekerja di Malaysia. Karena mengalami gangguan kejiwaan, korban pulang dan setahun terakhir melakukan pengobatan di kampung halamannya.

Pada Senin (3/10/2016), korban dilaporkan meninggalkan rumah sewa yang ditempatinya selama menunggu orang yang mengurus kebutuhan dokumennya.

Sebelum ditemukan gantung diri, korban sempat memberi tahu keluarganya di Flores bahwa dia akan masuk ke Tawau, Malaysia, melalui jalur nonresmi di Sebatik.

Atas permintaan keluarga, korban dikuburkan di Desa Lordes, Sebatik, pada Selasa pukul 22.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com