Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dipelihara Selama 1 Tahun, Bayi Orangutan Diserahkan

Kompas.com - 03/10/2016, 18:25 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Sangatta, Kalimantan Timur, menyerahkan satu individu bayi orangutan jantan ke Borneo Orangutan Survival Foundation Samboja Lestari, Sabtu (24/09/2016) lalu.

Dungur, nama bayi orangutan tersebut diserahkan dalam kondisi baik, sehat, dan jinak dalam usia 2 tahun. Saat ditemukan, Dungur sendirian.

"Warga dengan kesadaran sendiri menyerahkan orangutan ini. Tidak ada induknya. Ia sendirian," kata Suwardi, Staf Komunikasi BOSF Samboja Lestari, Senin (3/10/2016).

Dungur menjadi peliharaan manusia sejak September 2015. Setahun silam, TNK termasuk salah satu hutan yang dilanda kebakaran besar.

Menurut warga, induk orangutan meninggalkan bayinya begitu saja karena menghindari kebakaran. Warga memungutnya dan kemudian membawa ke perkampungan di Kilometer 15 poros Sangatta-Bontang, untuk dipelihara.

Pengakuan warga dinilai tidak masuk akal. Pasalnya, induk orangutan diyakini tidak akan melepas sang bayi dalam kondisi apapun, begitu pula sebaliknya sang bayi akan terus mencengkeram kuat rambut si induk.

"Tidak mungkin dilepas," kata Suwardi.

Setahun dalam peliharaan manusia, Dungur diperlakukan seperti manusia. Dia diberi makan nasi.

"Karena kata warga, orangutan ini tidak mau susu dan buah. Tapi ternyata tidak demikian. Dalam perjalanan, dia mau susu yang kami berikan," kata Suwardi.

Pada Minggu ketiga September 2016, para petugas di Badan Pengelola TNK menemukan Dungur di sebuah rumah yang berada di lahan milik Edyson, warga yang tinggal 200 meter dari jalan poros Sanggata-Bontang di Kilometer 15 Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Sanggata Selatan. Mereka bergerak cepat untuk menyelamatkan orangutan itu.

"Warga tak keberatan dan mau menyerahkan orangutan yang dipelihara. Otoritas TNK kemudian menghubungi kami untuk langsung datang ke sana," kata Suwardi.

Tim BOSF tiba Sabtu siang. Beruntung, Dungur terlihat tetap sehat saat disita. Serah terima tak berlangsung alot. Dungur segera dibawa ke Samboja Lestari, Kutai Kartanegara, untuk menjalani proses karantina.

"Selama dalam pemeliharaan warga, ia mendapat asupan nasi saja. Jadi karena terus dikasih makan, dia tampak sehat," kata Suwardi.

Dungur adalah satu dari lima bayi orangutan yang kembali ditemukan BOSF Samboja sejak kebakaran besar melanda Kaltim tahun lalu. Seperti halnya Dungur, semua bayi orangutan itu tanpa induk saat ditemukan.

Temuan ini sekaligus menegaskan belum maksimalnya upaya pemerintah menyosialisasi pelestarian satwa endemik, upaya menutup keran perusakan hutan, hingga rendahnya kesadaran warga untuk ikut menyelamatkan satwa endemik.

"Masyarakat jadi kurang sensitif," kata Suwardi.

Ke depan, lanjut Suwardi, pemerintah perlu lebih banyak sosialisasi tentang pelestarian habitat dan upaya menekan laju kerusakan hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com